4 tahun yang lalu
Oleh: Aditya Irawan

DERITA GUNUNG YANG TERUS DIKERUK BATUNYA




Jika anda datang dari Bandung menuju Kota Garut, sebelum sampai ke kota Garut akan disuguhi pemandangan pengerukan bukit yang sangat “menyeramkan”. Bukit dikeruk diambil batunya untuk dibuat keperluan industri konstruksi.  Cara mengeruk yang nampak kurang mempehatikan keselamatan para pekerja, dan dampak debu sangat terasa di musim kemarau.

Gunung yang dulu hijau dan rimbun terkelupas, dan terkeruk bebatuannya. Alat berat bekerja siang dan malam menggerogoti bebatuan. Siang hari sangat terasa debunya, dan malam hari lampu lampur di sekitar lokasi, terasa asing, tidak menyuguhkan sensasi keindahan lampu malam hari.

Truk-truk pengangkut batu dan pasir berseliweran membawa harapan dan sekaligus berita duka. Harapan untuk pembangunan lebih lancar dan berita duka ketika tidak ada upaya lanjutan untuk membuat lingkungan lebih terjaga.

Entah sampai berapa area lagi masih diijinkan, atau akan dibiarkan sampai tidak ada lagi bagian bukit yang tersisa.

Pembangunan makin instensif, material batu dan pasir makin terbatas di alam, tetapi kebutuhan makin banyak. Jadi penggalian pasir dan batu terasa menjadi kebutuhan tidak terhindarkan, serupa dengan penggalian lahan untuk batu yang terjadi di beberapa di Kecamatan Karangpawitan, seperti Desa Tanjungsari, Desa Godog, Desa Sindangpalay, Sindanggalih yang lahannya semakin banyak yang digali menjadi bata!

Di sisi lain banyak pematang-pematang sawah diperbesar, pematang kecil di tengah sawah berubah  menjadi lebih lebar dapat dilalui kendaraan bermotor dengan jalan bercor beton. Disaksikan di banyak tempat  jalan-jalan setapak berubah menjadi jalan kampung dengan dana desa. Kondisi ini terus berlanjut membuat dampak di dua sisi, di hulu mengakibatkan kerusakan gunung dan di hilir air resapan berkurang, karena banyak lahan-lahan produksi terkonversi menjadi infrasturkut jalan desa.

Itulah pembangunan fisik, tidak ada yang bebas dampak, semua akan berdampak pada alam dan pada kehidupan sosial warga. Kita tidak sedang membicarakan dampak negatif atau dampak positif, tapi tentang sebuah kesadaran bahwa yang kita lakukan selalu mempunyai dampak, seringkali manusia cenderung hanya melihat sisi manfaatnya, dan lupa menghitung dampak besarnya.

Dimana-mana jalan kampung semakin mulus, di sisi lain di leles dan sekitarnya, alam terlihat sangat merana!


#klipaa

#HDGteam

#galianCgarut

#Danadesa

#savegarut

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.