11 bulan yang lalu
Oleh: Dera

Ulangan Tengah Semester_Tata Kelola Sampah

    Ilmu Alamiah Dasar atau sering disebut dengan IAD merupakan suatu kata lain dari Ilmu Pengetahuan Alam yang membahas tentang suatu problematika yang terjadi di lingkungan alam sekitar. Biasanya problematika ini berasal dari suatu kejadian-kejadian yang pernah terjadi dan disebabkan oleh ulah manusia. Contohnya seperti masalah yang terjadi pada akhir-akhir ini yaitu banjir yang disebabkan oleh ulah manusia akibat menebang pohon dimana-mana sehingga jikalau tidak ada pohon maka tidak akan ada juga akar untuk menampung sumber air hujan yang jatuh. Setelah air hujan reda dan kemudian air banjir pun surut maka terdapat sampah-sampah yang berserakan dikarenakan ulah manusia juga yang membuang sampah sembarangan dan akhirnya terseret oleh banjir itu.

    Dari pernyataan tersebut, maka problematika yang muncul akibat ulah manusia selain banjir yaitu masalah sampah yang berserakan dimana-mana. Tidak asing lagi kalau Indonesia menjadi negara yang kaya akan sampah akibat di zaman modern ini semua serba instan makanya banyak perusahaan-perusahaan yang menyediakan makanan dalam berbentuk kemasan dan hingga akhirnya menyebabkan banyaknya produksi sampah dari kemasan produk instan itu.

   Selain dari banyaknya produk kemasan yang disediakan, masalah sampah yang berserakah diakibatkan oleh kesadaran manusia yang sangat minim, padahal di daerah perkotaan khususnya di jalan-jalan, pemerintah sudah menyediakan tempat pembuangan sampah dan juga poster yang dipajang untuk mengajak agar setiap manusia membuang sampah pada tempatnya. Namun, karena manusianya tidak ada kesadaran yang tinggi akan hal itu jadi usaha yang dilakukan oleh pemerintah pun terkesan sia-sia.

    Menurut penglihat saya, kehidupan manusia dan kebijakan pemerintah di daerah perdesaan dan perkotaan itu sangatlah berbeda. Di daerah perdesaan walaupun makanan yang berbentuk kemasan dan instan sudah ada tapi manusianya pun mampu mengelola sampah-sampah bekas makanan instan tersebut. Biasanya manusia yang ada di desa itu mengelola sampah tersebut dengan cara mendaur ulang dan menjadikan sampah-sampah itu menjadi kerajinan-kerajinan yang dikerjakan dengan tangan mereka sendiri. Contohnya seperti sampah bekas minuman kopi yang dapat dikelola menjadi sebuah tas dan juga karpet. Serta pemerintah di sana juga mendukung hal itu dan memberikan tempat untuk menjual hasil kerajinan-kerajinan yang telah dibuat oleh masyarakatnya. Selain itu, manusia di perdesaan jikalau menemukan sampah yang tidak bisa dijadikan kerajinan maka mereka akan mengubur sampah itu di dalam tanah, jikalau menurut mereka sampah itu mudah terurai atau juga mereka akan menjadikan sampah-sampah bekas makanan itu menjadi sebuah pupuk untuk menyuburkan tanaman mereka namun jikalau sampah yang tidak dapat terurai maka mereka akan membakarnya di tempat yang jauh dari permukiman warga. Dan kegiatan ini terus dilakukan oleh manusia yang berada di daerah perdesaan walaupun disana tidak ada poster yang mengajak mereka untuk melakukan hal itu. Serta disana jikalau di pinggir jalan tidak ada tempat sampah maka masyarakatnya akan membuat tempat sampah dari sebatang kayu bambu yang dianyam lalu dibentuk menjadi tempat sampah. Berbeda halnya dengan masyarakat yang ada di daerah perkotaan walaupun sudah disediakan tempat sampah dan juga terdapat poster yang mengajak untuk membuang sampah pada tempatnya namun hal ini tidak dilakukan oleh masyarakatnya dan tetap sampah pun berserakan dimana-mana sehingga mengganggu keindahan jalan. Contohnya di Bantar Gebang. Waktu itu saya sedang melihat sebuah video di salah satu sosial media saya dan saya melihat ada salah satu video yang memperlihatkan seorang turis yang sedang merekam keadaan di daerah Jakarta, diwaktu yang bersamaan seorang turis pun melihat ada sebuah gunung yang sangat cantik dan tempatnya pun tidak jauh dari lokasi yang sedang ia kunjungi kemudian turis tersebut mendatangi tempat yang ia kira itu gunung, tapi ternyata setelah ia dekati, dan ternyata itu bukan gunung melainkan tumpukan sampah yang sangat banyak dan jikalau dilihat itu seperti gunung. Jadi, walaupun di daerah perkotaan ada petugas sampah yang akan menjaga kebersihan-kebersihan sampah di setiap rumah atau pun di pinggir jalan namun petugas sampah tersebut tidak tahu mau membuang sampah tersebut kemana akhirnya mereka mengumpulkan semua sampah-sampah tersebut di sebuah lahan kosong dan akhirnya terbentuklah gunung sampah tersebut dan kalau hujan pun maka sampah-sampah tersebut akan terseret ke permukiman warga.

    Keberadaan sampah selain mengganggu keindahan tempat juga mengakibatkan munculnya sebuah penyakit. Contohnya seperti ketika kita berada di sekitaran daerah Bantar Gebang maka kita akan sering terkena penyakit Demam Berdarah atau sering disebut DBD yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk yang sudah menghisap sari-sari makan yang terdapat pada sisa makan yang ada di tempat-tempat sampah hingga akhirnya nyamuk tersebut membawa kuman-kuman pada dirinya lalu ditularkan kepada manusia melalui gigitannya.

    Jadi, menurut pandangan saya semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia itu akan berdampak pada diri manusia sendiri. Sampah yang berserakan tidak akan berhenti berserakan jikalau manusianya tidak mempunyai rasa kesadaran dalam dirinya. Manusia akan berbuat baik terhadap lingkungannya jikalau manusia itu pun sudah mengetahui tentang etika-etika yang ada dalam lingkungan sekitar. Bukan hanya itu, manusia juga harus bekerja sama satu sama lain dan harus saling mengingatkan akan sebuah hal yang bisa menghasilkan dampak buruk terhadap dirinya dan juga lingkungan yang berada disekitarnya.

#utsiad

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.