5 tahun yang lalu
Oleh: Aa Subandoyo

MALAM BERKABUT SEPANJANG MEDAN TAPAK TUAN



Sudah lama saya enggak nulis di klipaa, kali ini mau sedikit berbagi pengalaman ya, boleh ya? Pengalaman saat ke Tapak Tuan Kabupaten  Aceh Selatan melalui jalan darat dengan kendaraan minibus dari Medan.   Oh ya, uniknya  perjalanan persis saat hari natal, dimana orang lain liburan bersama keluarga, saya masih harus keluyuran malam malam dari Garut ke Medan lalu ke Aceh Selatan malam malam.. 

“Resiko perjuangan, nikmati saja tugas hidup ini”,  begitu dalam pikiran  saya,  terasa seperti menghibur diri sendiri!

Sekedar info neh bagi yang ingin ke Liburan Ke Tapak Tuan, mayoritas travel adalah minibus seperti toyota innova  dari Medan  ke Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya itu berangkat malam hari mulai pukul 19.00 – sampai pukul 22.00.  Tersedia dengan jumlah yang banyak dengan perusahaan yang berbeda beda.  Kawan kawan banyak yang bertanya kenapa saya turun di Medan, bukankah lebih enak langsung saja penerbangan Jakata ke Banda Aceh, lalu Banda Aceh ke Tapak Tuan Aceh Selatan. Memang Tapak Tuan tujuan saya masih sama bagian dari Provinsi Aceh, hanya saja dari  Banda Aceh jaraknya juga jauh.  Tentu pertimbangan lainnya juga karena tidak lebih efesien ongkosnya!   Jika kita berangkat dari Banda Aceh kita harus melalui Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat (Meulaboh), Nagan Raya, Aceh Barat Daya baru Sampai di Aceh Selatan.  Itu juga jaraknya sudah lebih dari 400 KM, jarak yang setara dari Bandung ke Yogyakarta, belum lagi pas di daerah pegunugan gerrutee antara aceh besar dan aceh jaya jalanan di tebing curam dan berkelok kelok.   

Perjalanan dari Medan sebenarnya tidak lebih dekat, namun banyak kelebihannya, salah satunya pesawat Jakarta-Medan lebih banyak flightnya.  Harga tiketnya juga  lebih kompetitif dan tentu saja lebih banyak pilihan di Banding Jakarta-Banda Aceh.   Dari Bandara Kualanamu Deli Serdang juga tidak susah untuk sampai di kota Medan.  Kita bisa menggunakan jasa kereta bandara super nyaman seharga Rp 100 ribu saja, atau naik DAMRI bandara dengan ongkos Rp 20,000 melewati pusat kota dan berhenti di titik pemberhentian di Carrefour.  Enggak usah khawatir kehabisan travel karena di Medan terdapat puluhan armada yang siap mengantar kita ke sekitar Aceh Selatan dan sekitarnya.


Anda jika belum terbiasa jalan jauh, yang penting bawa air minum yang banyak dan kalau mau beli obat anti mabuk biar bisa tidur di mobil karena perjalanan cukup jauh melewati Bandar Baru, Brastagi, Kabanjahe, Sidikalang, Kota Subulussalam, sebagian Singkil dan baru sampai di bibir pantai Aceh, belok kanan ke daerah Kota Fajar, lalu lurus menyusuri pantai ke tapak tuan yang menjadi ibukota Kabupaten Aceh Selatan!

Perjananan jauh selalu menginspirasi, kita terinspirasi daerah baru, alam baru dan suasana perjalanan.  Juga sebuah moment ujian kesabaran, apalagi bagi orang yang susah tidur di kursi mobi sekalipun sudah sangat mengantuk.  Seperti malam itu, suasana sepanjang jalan nasional cukup tegang.  Perjalanan darat dari Medan ke Tapak Tuan Kabupaten Aceh Selatan diwarnai hujan dan kabut tebal sepanjang jalan.   Nampak jalan kurang jelas sehingga pengendara harus sangat hati-hati. Kalau saya yang bawa kendaraan mungkin kecepatan maksimal hanya diangka 40 km/jam. Tapi itu tidak berlaku bagi supir travel saya. Dia tetap saja memacu kendaraan kadang sekitar 60 bahkan 70 km per jam.  Cukup terampil ngebut saat jalan licin berkabut cenderung gelap. Mungkin karena sudah sangat biasa dia sangat yakin walau bagi penumpang kecepatan itu kadang membuat agak khawatir.


Bagi  yang tidak biasa perjalanan jauh, Perjalanan dari Medan ke Aceh selatan tergolong melelahkan, dalam kondisi normal bisa mencapai 10-11 jam.  Perjalanan ke luar kota medan tepat di hari natal, 25 desember 2018.  Ribuan kendaraan habis mengisi liburan natal di daerah Kabupaten  Brastagi yang pulang ke Medan dari arah berlawanan membuat macet.  Dalam kondisi macet selalu saja kita melihat  pengendara yang tidak mau antri berusaha nyalib di daerah sempit yang berbahaya. Beberapa kali driver kami sengaja menghalangi kendaraan dari arah berlawanan yang agak ugal-ugalan karena mungkin tidak sabar menghadapi macet.



Ternyata fenomena  piknik dimanapun sama adalah mencari suasana baru.  Orang  kota  yang tinggal di daerah panas,  memilih piknik dengan pergi ke obyek wisata di pegunungan yang dingin.  Sebaliknya orang kampung  yang tinggal di daerah dingin cenderung suka main ke perkotaan yang ramai, orang pantai pergi ke dataran tinggi, orang dataran tinggi ke daerah pantai.

Seperti orang-orang kota Medan yang ramai ke Brastagi atau ke Daerah Karo.  Mirip seperti fenomena orang Jakarta ke Puncak, atau Orang Kota Yogya ke Lereng Merapi Sleman, dan Orang Bandung ke Ciwidey.  Liburan adalah piknik dan ketika ribuan kendaraan piknik ke arah yang sama maka terjadi macet.  Di “jaman now” macet yang ditukar dengan sensasi piknik.   Perjalanan kita berlawanan dengan mayoritas pengendara yang pulang liburan.   Kendaraan Dari medan menuju arah  Dataran Tinggi Kabupaten  Brastagi agak tersendat.  Seberarnya jalan cukup baik walaus sempit dibandingkan dengan volume dan ukuran kendaraan besar yang banyak melintas.  Ketika sampai di puncaknya kita baru fahami bahwa wiew arah Bbrastagi layak  diminati.  Keadaan ini  betul-betul berbeda dengan suasana Kota Medan yang panas dan jalanan sering agak semrawut.  Brastagi  yang berhawa dingin  dan terkenal dengan sentra sayuran dan manisan markisanya itu juga  menawarkan pemandangan yang cukup baik di malam hari ataupun di siang hari.

Sekitar pukul 5 lebih 15 menit setelah menempuh perjalanan sekitar 10 jam mobil sampai di Tapak Tuan.  Kecamatan di Pesisir Samudera hindia itu belum masih gelap,  keindahan lautnya yang nakal dan biru berair jernih belum dapat dinikmati sama sekali. Jam segitu masih terdengar suara iqomat shalat subuh di meunasah dan mesjid, maklum adzan subuh disini pukul 05.05.  kulangkahkan kaki meuju hotel, disertai rasa syukur telah melewati perjalanan cukup jauh.  Tentang eksotisme pantai, rencana eksplorasi tapak tuan dipause dulu, yang penting segera mandi, shalat dan rebahan. Sementara fokus istrirahat merasakan betapa bantal dan kasur sangat berharga! 

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.