2 tahun yang lalu
Oleh: KAROLINA DAIMAN

UPAYA PENYAMPAIAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI SECARA TEORITIS DAN PRAKTIS BAGI PESERTA DIDIK

        Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo dan graphein atau graphica. Geo artinya "bumi" dan graphein artinya "lukisan", "tulisan" atau "deskripsi”. Jadi secara sederhana, geografi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang menggambarkan atau mendeskripsikan   ilmu tentang bumi. Orang yang memperkenalkan nama geografi adalah Erastothenes. Oleh karena itu, Erastothenes dianggap sebagai   peletak dasar pengetahuan geografi.

      Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan, persamaan, dan perbedaan antar ruang di Bumi. Pusat kajian geografi     adalah hubungan manusia dan lingkungannya. Secara umum, geografi terbagi menjadi dua cabang keilmuan yaitu geografi fisik dan   geografi manusia.

     Geografis fisik adalah lanskap atau bentang alam fisik bumi dan gejala-gejala alam yang terjadi di permukaan bumi. Ruang lingkup   geografi fisik meliputi semua gejala alam yang terjadi di atmosfer (lapisan udara), hidrosfer (lapisan air), pedosfer (lapisan tanah), biosfer (lapisan kehidupan) dan litosfer (lapisan batuan). Adapun cabang-cabang dari geografi fisik adalah:

A. MeteoGeografi fisik adalah cabang utama ilmu geografi yang mempelajari rologi, merupakan ilmu yang mempelajari mengenai cuaca      disuatu wilayah.

B. Klimatologi, merupakan ilmu yang mempelajari mengenai iklim disuatu wilayah yang luas

C. Oceanografi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang lautan beserta semua aspek yang terdapat di dalamnya, termasuk sedimentasi,        batuan yang membentuk dasar laut, gejala yang berhubungan dengan laut dan atmosfer, pergerakan air laut dan juga tenaga yang               menyebabkan adanya gerakan-gerakan tersebut.

D. Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai pergerakan dan juga distribusi air di Bumi.

 E. Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses  pembentukan Bumi, struktur lapisan bumi dan perubahan Bumi.

 F. Geomorfologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentang alam permukaan bumi atau berbagai bentuk permukaan bumi

 G.  Geografi tanah, merupakan ilmu yang mempelajari tentang karakteristik tanah dan juga penyebaran, genesis, dan              pemanfaatannya oleh manusia

 H. Biogeografi, merupakan ilmu yang mempelajari penyebaran   organisme dalam ruang dan waktu, serta faktor- faktor                 yang mempengaruhi, membatasi atau menentukan pola penyebaran jarak.

      Sedangkan geografi manusia  merupakan cabang geografi yang bidang studinya mencakup aspek gejala di permukaan bumi yang   mengambil manusia sebagai objek pokoknya. Gejala manusia sebagai objek studi pokok meliputi aspek kependudukan dan aspek aktivitas manusia. Aspek aktivitas manusia meliputi aktivitas ekonomi, politik, sosial dan budaya. Hal ini berbeda dengan geografi fisik yang lebih mempelajari tentang bentang alam. Akan tetapi, geografi manusia menggunakan peta dan grafik-grafik lain yang dihasilkan dari geografi fisik dan teknis dalam penelitian dan analisis, serta mengabungkan tema-tema dalam geografi fisik yang akan mempercepat perkerjaannya.

      Geografi manusia merupakan bidang yang sangat luas yang meliputi berbagai macam subdisiplin. Sejumlah bidang yang termasuk di   dalamnya ialah agrikultur, perilaku, budaya, ekonomi, sejarah, industri, politik, populasi, pedesaan, sosial, dan transportasi. Di dalam   semua subdisiplin tersebut terdapat tiga pendekatan umum untuk dipelajari, yaitu analisis spasial, keterkaitan antar tempat, dan   pembentukan daerah dalam berbagai bentuk. Pada dasarnya, seorang geografer manusia mengajukan pertanyaan "dimana" dan "kenapa"   terkait aktivitas manusia.

       Pembelajaran geografi adalah memberikan fasilitas dan bantuan kepada manusia (peserta didik) untuk bisa menyesuaikan diri dengan   lingkungan yang baru, dimanapun dia berada. Proses penyesuaiannya itu, diarahkan untuk menciptakan keseimbangan baru, dan atau   keharmonisan interaksi antara manusia dengan lingkungannya, sehingga manusia dan lingkungan dapat berdaya secara maksimal Salah   satu keuntungan terbesar mempelajari geografi adalah peningkatan analisis spasial dimana anada berada dalam kaitanya dengan    lingkungan. Sumber pembelajaran pada jaman teknologi informasi saat ini relatif sangat beragam. Selain karena kemajuan teknologi komputer semakin canggih yaitu dalam mengemas media pembelajaran juga karena akses terhadap lingkungan sekitar semakin mudah diperoleh oleh siswa. Guru semakin terbuka untuk memberi kebebasan kepada siswanya untuk belajar di luar kelas, bahkan orang tua telah merelakan anaknya untuk belajar di “sekolah alam” yang lebih dekat dengan pemanfaatan sumber belajar di sekitar siswa.

         Dalam upaya  penyampaian  pembelajaran  geografi secara teoritis dan praktis adalah dimana proses  pembelajaran itu sendiri  merupakan kegiatan paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan (Slameto, 2010:1). Guru dituntut untuk melaksanakan  kegiatan pembelajaran semenarik mungkin, karena keberhasilan belajar siswa turut ditentukan oleh peran yang dibawakan guru selama  interaksi proses belajar mengajar berlangsung (Nasution, 2006). Mengajar merupakan hal yang sangat penting dalam proses  pembelajaran. Menurut Mursell (2002) dalam (Slameto, 2010:33), mengajar digambarkan sebagai mengorganisasikan belajar, sehingga  belajar menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna yang dimaksud adalah adanya proses mengajar yang seimbang dengan keadaan siswa, sehingga tugas pelajar adalah memahami hubungan pengetahuan itu sebagai kesatuan. Sehingga dalam mengajar perlu adanya koordinasi diantara guru dan siswa sehingga muncul situasi yang diharapkan siswa akan belajar dengan efektif

       Dalam pembelajaran geografi, lapangan merupakan sumber materi dan sekaligus media belajar langsung. Lapangan sebagai sumber informasi merupakan tantangan yang penuh dengan permasalahan yang menuntut jawaban dan penyelesaiannya. Untuk memahami fenomena geografis para siswa seyogyanya diajak melakukan kontak langsung dengan lapangan dalam kegiatan lapangan (fieldfork).  Oleh karena itu upaya dalam penyampaian pembelajaran geografi secara teoritis dan peraktis kepada peserta didik adalah melalui   Pendekatan kontekstual dan pendekatan Pembelajaran Berbasis Pengalaman   

       Pendekatan kontekstual  dipilih karena secara konseptual model pembelajaran ini sangat cocok dengan karakteristik mata pelajaran geografi. Guru dapat mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antarapengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna. Proses pembelajaran berlangsung alamiah, siswa bekerja dan mengalami, dan bukan semata-mata menerima pengetahuan yang disampaikan oleh guru.

       Pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran geografi, tugas guru adalah membantu siswa menguasai kompetensi geografi. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi pembelajaran daripada memberikan informasi. Selain itu, guru berperan sebagai pengelola kelas agar tercipta saling bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi siswa. Siswa diharapkan dapat melahirkan atau menemukan sendiri tentang konsep-konsep atau prinsip-prinsip. Sedangkan pendekatan berbasis pengalaman  merupakan suatu proses belajar-mengajar yang menekankan pada pengalaman siswa, baik pengalaman individual, emosional, sosial maupun fisik-motorik. Ciri Pembelajarannya menekankan pada proses daripada hasil, terarah pada pengembangan kepribadian siswa secara utuh (pengetahuan, sosial, emosi, dan motorik), dan pembelajaran merupakan proses adaptasi terhadaplingkungan alam dan sosial.


      

 

     

 #tugasIAD10

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.