2 tahun yang lalu
Oleh: Suci Lusiawati

Persiapan Menghadapi Musim Hujan dan Kemarau Tiba

Persiapan menghadapi saat musim hujan tiba

Musim hujan di Indonesia biasanya terjadi pada bulan september hingga bulan februari.

Untuk mengantisipasi musim penghujan yang sebentar lagi akan tiba, BMKG memberikan beberapa tips bagi masyarakat agar tetap aman dan selamat.

1. Saatnya mengganti genting rumah yang retak. Hal ini untuk menghindari bocor di atas rumah saat musim hujan.

2. Bersihkan saluran pembuangan atau talang air dari daun-daun dan sampah. Terutama bagi Anda yang memiliki pohon besar di rumah.

3. Persiapkan sumber listrik cadangan, pasalnya kilat atau petir dapat membuat suplai listrik terputus

4. Kenali lebih dalam terkait potensi kebencanaan di wilayah masing-masingagar kita dapat lebih siap jika sewaktu-waktu bencana terjadi

5. Bekali diri dengan selalu mengupdate informasi terkini terkait cuaca

Persiapan menghadapi saat musim kemarau tiba

Berdasarkan data dan informasi dari BMKG sebagian wilayah Indonesia memasuki musim kemarau pada bulan Maret hingga Agustus, pada saat musim kemarau, beberapa wilayah terdampak kekeringan. Kemarau yang berkepanjangan juga menyebabkan cadangan air semakin menipis dan berdampak pada semakin langkanya air bersih,

Pengertian kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.

Beberapa Tips Mengatasi Kekeringan : 

- Menyiapkan embung atau penampung air hujan bisa menjadi cara untuk mengatasi kekeringan saat musim kemarau. Embung diperuntukan untuk menyediakan air ketika kemarau panjang.

- Melakukan pengerukan waduk agar lebih dalam sehingga waduk bisa menampung air lebih banyak. 

- Penghijauan merupakan cara sederhana mengatasi kekeringan saat musim kemarau.Penghijauan alangkah baiknya dilakukan didaerah hulu diikuti dengan melakukan pengurangan konversi lahan didaerah hulu.Konversi lahan bisa mengurangi kemampuan lahan dalam menyerap air hujan.Penghijauan nantinya bermanfaat untuk mengurangi sedimentasi sehingga tidak akan terjadi pendangkalan waduk. 

 

Solusi untuk mencegah bencana saat musim kemarau (Kekeringan)

Saat ini Indonesia sedang dilanda kekeringan terutama di daerah pegunungan. Indonesia sendiri terdapat dua musim yaitu penghujan dan kemarau. Kekeringan ini lebih sering terjadi di saat musim kemarau yang ditandai dengan sumber air seperti sumur, sungai, waduk dan aliran air lainnya kering bahkan sudah tidak ada debit air lagi di dalamnya. Sehingga untuk mencari air warga harus menempuh perjalanan yang jauh atau bisa juga membelinya dengan harga yang tidak murah.

Ada banyak sekali dampak yang bisa terjadi akibat kekeringan yang terjadi di Indonesia. Sumber Air Minum Berkurang, Sumber Air untuk Kebutuhan Sehari-hari Berkurang, Banyak Tanaman Mati.  Agar dampak tersebut tidak berkelanjutan sudah sepatutnya dicari solusi yang efektif dan efisien.

Berikut ini adalah solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi kekeringan:

Membangun atau melakukan rehabilitasi terhadap jaringan irigasi.Pembuatan waduk buatan di beberapa daerah.Memelihara dan melakukan rehabilitasi terhadap konservasi lahan maupun air.Melakukan sosialisasi untuk penghematan air.Reboisasi hutan dan penghijauan di area pemukiman warga maupun di jalan besar.

Solusi untuk mencegah bencana saat musim hujan (Banjir)

Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah banjir:

1. Tidak membuang sampah sembarangan

Hal paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sebenarnya, sebaiknya juga sebisa mungkin mengurangi sampah dan melakukan daur ulang secara mandiri. Namun, kalau hal itu belum bisa dilakukan, setidaknya disiplin diri untuk membuang sampah pada tempatnya.

Jangan membuang sampah ke sungai atau selokan. Jangan membuang sampah sembarangan di jalanan. Karena sampah yang dilempar sembarangan itu bisa masuk ke saluran air, membuatnya mampet, dan akhirnya menyebabkan banjir.

2. Membersihkan saluran air

Langkah kedua yang bisa dilakukan adalah dengan membersihkan saluran air. Setidaknya dimulai dari lingkungan sekitar rumah sendiri. Atau bisa juga dibuat sistem gotong royong semua warga kompleks membersihkan saluran air bersama.

Saat membersihkan saluran air, bisa sekaligus dilakukan pengecekan apakah saluran air tersumbat, apakah mengalami pendangkalan, apakah perlu dilebarkan, dan lain sebagainya. Saluran air yang lancar adalah kunci air mengalir lancar sampai ke laut dan tidak menggenang.

3. Membuat biopori dan sumur resapan

Buatlah biopori dan sumur resapan di rumah. Cara pembuatan biopori cukup mudah. Buatlah lubang sedalam kurang lebih satu meter dengan diameter kurang lebih 10-20cm. Lapisi lubang bagian atas dengan pipa PVC berdiameter sama. Isi lubang dengan sampah organik. Kemudian tutup dengan menggunakan kawat. Sampah organik ini akan mengundang cacing tanah. Perjalanan cacing tanah akan menciptakan jalur-jalur di tanah. Hal ini membantu memperbaiki daya serap tanah sehingga air hujan cepat terserap dan tidak menggenang.

4. Menanam pohon di sekitar rumah

Hal selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan menanam pohon di sekitar rumah. Selain menambah sejuk dan mengurangi karbon, pohon juga membantu penyerapan air. Pohon akan menancapkan akarnya ke dalam tanah. Lubang yang dihasilkan akar tersebut kemudian menjadi jalur bagi air untuk masuk ke dalam tanah lebih jauh.

Tanpa adanya pohon, air hujan sering kali tidak dapat menembus tanah terlalu jauh karena terhalang bebatuan. Hal ini membuat air menggenang di permukaan tanah dan dapat meningkatkan potensi banjir.

5. Turut mendukung aksi penghijauan kembali hutan gundul

Hal lain yang bisa dilakukan adalah turut membantu upaya penghijaun kembali hutan dan gunung yang gundul. Kita semua sudah tahu kalau saat ini sudah banyak sekali hutan dan gunung yang digunduli untuk kepentingan bisnis segelintir orang. Hal ini tentu merugikan banyak orang. Oleh karena itu kita bisa sama-sama mendukung upaya penghijauan kembali hutan terutama di gunung-gunung.

Dengan kembalinya kondisi hutan, maka hutan akan mampu melakukan tugasnya salah satunya adalah membantu penyerapan air sehingga banjir pun bisa dicegah. Mencegah banjir memang membutuhkan peran serta semua pihak baik itu pemerintah maupun warga.

Bahkan warga yang tinggal di dataran tinggi dan aman dari banjir juga turut bertanggung jawab. Karena air yang berasal dari atas akan mengalir ke bawah. Termasuk juga sampah-sampah yang dibuang sembarangan.

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.