Curug Cibadak adalah sebuah air terjun yang eksotis di Garut bagian Selatan. Dinamai demikian karena curug ini terletak di aliran sungai Cibadak dan memiliki debiot air yang besar atau dalam bahasa Sunda berarti “Badag”. Curug Cibadak memiliki ketinggian lebih dari 100 M yang tentunya melebihi ketinggian curug Sanghiyang Taraje. Jarak dari Gapura Cihurip sekitar 10Km atau 40 menit.
Jalannya cukup ramah untuk dilalui mobil. Meski kondisi dari jalan raya masih menanjak-turun dan banyak belokan seperti kebanyakan jalan pegunungan lainnya, namun aspalnya sudah baik. Asalkan tidak ngebut dan beramah tamah ketika ada mobil dari arah yang berlawanan maka perjalanan kalian akan menyenangkan sambil menikmati pemandangan pegunungan dan hamparan wilayah Pameungpeuk lengkap dengan pantainya yang biru.
Mendekati lokasi kalian akan menemui pemukiman warga yang letak antara satu rumah ke rumah lainnya cukup berjauhan. Sebuah pemandangan unik yang seakan mengajak wisatawan dari luar kota untuk tinggal disana agar laju urbanisasi tidak meningkat. Pesawahan yang padinya mulai menguning pun makin memperindah pemandangan.
Setelah sampai di lokasi, kalian akan langsung dipertemukan dengan keindahan curug yang memukau. Alirannya deras, anggun berjatuhan mengajak untuk disentuh. Ada sekitar 3 anak curug di bawahnya. Mengalir jenih dengan suara yang khas.
Setelah mobil terparkir sempurna, saya langsung mengedarkan pandangan membaca keindahan alam lainnya. Perbukitan di samping kanan curug, bebatuan besar yang terletak begitu saja, bekas longsor yang lumayan mengkhawatirkan, sebuah warung bercat kuning yang menyediakan amunisi makanan bagi wisatawan, dan beberapa wisatawan yang juga sedang menikmati pemandangan.
Bersama kawan lainnya saya langsung menaiki bukit kecil agar mencapai curug utama. Tangga yang sebetulnya hanya tanah, batu, dan rumput ini lumayan licin. Perlu berpegangan pada pepohonan disamping agar kuat mencapai tempat yang lebih tinggi.
Setelah mendaki sekitar 10 meter, saya sampai dan langsung terpukau dengan pemandangan air yang menakjubkan. Air jernih melimpah, berjatuhan membelah keheningan dengan gemerisiknya yang menentramkan, beberapa bulir segarnya menyentuh badan. Curug ini memaksa saya untuk menyelami kemolekannya lebih dalam.
Setelah mengambil beberapa foto, saya langsung mendekati letak jatuhnya air yang melimpah ruah, mengikat ujung kerudung saya agar lebih erat dan bermain dengan jatuhan air curug. Rasanya sangat menyenangkan ! saa langsung teriak selepas mungkin dan ternyat orang-orang sekitar tidak menghiraukannya karena tenggelam leh suara jatuhan air curug yang nyaring.
Saya mengarahkan punggung saya langsung ke tempat jatuhnya air, cukup merelaksasi, seperti dipijit. Disamping saya ada pelangi kecil hasil dari percikn kecil air yang tersorot matahari. Keadaan sungguh indah. Airnya memang bening, jika saya duduk dan diam, maka saya bisa dengan jelas melihat bebatuan di bawah.
Namun jangan salah, meskipun tidak terlalu besar, arusnya cukup terasa. Jadi untuk berjalan ke bagian tempat jatuhnya air paling deras harus membawa semacam tongkat untuk menjaga keseimbangan.
Bermain air 1 jam tidak cukup puas sebenarnya, namun ternyata rasa lapar melanda. Saya bersama tim turun menuju tempat awal. Seorang ibu yang ramah sudah menyediakan ayam kampung goreng dan karedok. Bersama beberapa aparat dan warga yang juga berkunjung, saya amat menikmati sajian makanannya. Ayam kampungnya begitu gurih, sambal ijonya menyegarkan, dipadukan dengan karedok yang sehat. Saya yang kelaparan habis bermain air langsung melahap makanan dengan semangat. Sungguh nikmat sekali.
Namun karena tidak membawa baju ganti, saya langsung menjemur diri di dekat bebatuan besar sambil terpukau lagi dengan kondisi alalm yang indah dan menakjubkan. Suatu hari, saya pasti mengajak orang terkasih kembali lagi kesini.
Sepanjang penjalanan dari jalan raya, rasanya saya belum menemukan tempat penginapan. Jadi untuk wisatawan luar kota sepertinya harus rela PP atau bermalam di keluarganya yang merupakan warga sekitar. Jumlah warung pun belum mencukupi bila nantinya ada kenaikan jumlah pengunjung mengingat curug yang sangat potensial untuk dijadikan sebuah wisata yang dikelola oleh desa dan masyarakat setempat. Sebuah potensi alam yang cantik tanpa ada pengelolaan yang memadai sangat sayang untuk dibiarkan terus menerus begitu.
Kabar baiknya, Desa Cisangkal telah bekerja sama untuk membangun infrastruktur dan pengelolaan yang memadai agar objek wisata Curug Cibadak Ini dapat optimal dan menyejahterakan masyarakat sekitar. Oleh sebab itu, saya pribadi berharap nantinya mssyarakat tertantang dan mau belajar untuk bersama-sama mengelola wisata ini salah satunya agar emuda-pemudi mayarakat tidak kekurangan lapangan pekerjaan dan usaha di kampung halamannya sendiri.
Silahkan LOGIN untuk berkomentar.
Laporkan Komentar