Legenda Desa (Sasakala)
Desa Cikembulan merupakan desa yang berada di disebelah timur Kecamatan Kadungora, dengan ketinggian + 659 m dpl (diatas permukaan laut). Sebagian besar wilayah Desa Cikembulan adalah dataran. Di sebelah timur dibatasi oleh bukit di lereng Gunung Haruman yang sekaligus menjadi Batas dengan Desa Karang Anyar Kecamatan Leuwigoong, dan disebelah Utara dengan Sungai Cigunung Agung juga sekaligus menjadi batas administratif dengan wilayah Desa Cisaat
Terbentuknya Desa Cikembulan
Pada awalnya sebelum ada Kp. Cikembulan adalah Kp. Talun dan Kp. Cihaur, pada waktu itu ada salah seorang tokoh masyarakat yang sangat berpengaruh terutama bidang kesaktiannya sehingga masyarakat pun sangat menghormati dan menyeganinya, beliau adalah Eyang Wangsa Dirja dan beliau adalah ayah dari Jumhari sebagai kepala desa tahun 1920-an.
Pada malam hari yang sunyi sepi kala itu bulan purnama yang didukung cuaca saat itu sangat cerah bahkan sungai Cigunung Agung sangat terlihat jelas, konon katanya sekitar pukul 00.00 WIB lewat tengah malam salah seorang warga menemukan korban yang hanyut di sungai Cigunung Agung tepatnya dekat rumah Enyang Wangsa dan korban tersebut sangat jelas terlihat disoroti oleh bulan purnama dan menurut berita korban tersebut adalah warga Kampung Cikembul Desa Karang Tengah yang hanyut. Dengan adanya kejadian tersebut menjadi suatu fenomena besejarah bagi masyarakat Kampung Cihaur pada saat itu, dan spontanitas masyarakat merubah nama Cihaur dengan nama Cikembulan, karena korban yang berasal dari kampung Cikembul yang jelas terlihat disoroti Bulan Purnama.
Konon sebelum ada Kp. Cikembulan terdapat suatu kampung yakni Kp. Kaum yang merupakan bagian dari Kawedanaan Leles bagian dari wilayah Balubur Limbangan setingkat Kabupaten. Karena kondisi saat itu Kp. Kaum merupakan pusat kegiatan pemerintahan maka terbentuklah Desa Cikembulan
Sumber : Bpk. Karno (Tokoh Masyarakat)
Berikut ini nama nama Kepala Desa Cikembulan dari masa ke masa yang berhasil dikumpulkan, sehingga desa ini merupakan salah satu desa yang sangat baik dalam hal pencatatannya.
1 Jumhari 1920 s/d 1930
2 Hunen 1930 s/d 1940
3 R.d.H. Jakarsih 1940 s/d 1950
4 Katma 1950 s/d 1950
5 Ahum 1950 s/d 1960
6 H. suhanda 1960 s/d 1963
7 Danu 1963 s/d 1966
8 Atang 1966 s/d 1969
9 Iron 1969 s/d 1970
10 Muhidin 1970 s/d 1974
11 Komarudin 1974 s/d 1985
12 Enjang 1985 s/d1986
13 Fajarudin 1986 s/d 1994
14 Deden Sopian 1994 s/d 2002
15 Deden Sopian 2002 s/d 2004
16 Juju Sujana 2004 s/d 2005
17 Asep Saprudin 2005 s/d 2010
18 Dede Ahmad Kosasih, S.H 2010 s/d 2016
19. Dede Ahmad Kosasih, S.H sekarang
Silahkan LOGIN untuk berkomentar.
Laporkan Komentar