3 tahun yang lalu
Oleh: Ainun Salsabila

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA PERIODE 1965 – 1975

  


Pendidikan adalah hal yang terpenting dan termasuk hak bagi seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan harus selalu ditingkatkan agar tidak tertinggal oleh negara-negara di dunia. Meningkatnya pendidikan maka akan berpengaruh terhadap kemajuan anak bangsa. Selain itu, di zaman yang semakin maju anak bangsa butuh akan keterampilan dan kemampuan yang mumpuni agar mampu bersaing dengan dunia. Maka dari itu, Indonesia selalu mengembangkan pendidikannya. Indonesia menginginkan anak bangsanya dapat membangun sebuah bangsa lebih maju.

Kali ini kita akan membahas pendidikan di Indonesia pada periode tahun 1965 hingga 1975. Pada periode ini sangatlah menarik menurut saya. Mengapa bisa menarik? Kita tahu, pada tahun tersebut kemerdekaan di Indonesia baru berusia belasan tahun. Selain itu, pada tahun ini kita akan dibawa ketiga perubahan kurikulum di Indonesia, peralihan presiden dari era Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto dan peralihan sistem pemerintahan.




Pada tahun 1965 kurikulum di Indonesia masih mengikuti kurikulum tahun 1964 atau yang sering disebut dengan Rentjana Pendidikan 1964. Kurikulum ini memfokuskan pada program Pancawardha, yaitu pengembangan moral, kecerdasa, emosional, kerigelan, dan jasmani. Kurikulum ini juga memiliki sifat separate subject curriculum. Selain itu, tujuan pendidikan berubah dari menghasilkan manusia yang susila dan demokratis menjadi manusia susila yang sosialis dan pelopor dalam membela Manipol-USDEK (Manifestasi Politik/Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia yang kala itu merupakan haluan negara Republik Indonesia).




Selanjutnya pemerintah Indonesia melakukan pembaruan kurikulum dari kurikulum 1964 ke kurikulum 1968. Nah, pada kurikulum ini struktur tujuan pendidikan diubah dari Panchawardana menjadi pembinaan jiwa pancasila. Kurikulum ini merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Tujuan kurikulum 1968 yaitu pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, sehat jasmani, mempertinggikan kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Sifat kurikulum ini adalah Correlated Subject Curriculum.




Yang terakhir pada tahun 1975. Pada tahun ini kurikulum 1968 tidak lagi diperbaharui melainkan diganti. Penggantian ini dikarenakan pemerintah menginginkan tujuan pendidikan yang lebih efisien dan efektif. Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975 banyak dikritik krena guru dibikin sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran. Sifat dari kurikulum ini adalah Integrated Curriculum Organization.

Dari pembahasan di atas, sebenarnya pemerintah menyesuaikan situasi dan selalu memperbarui kurikulum agar kurikulum itu bisa fleksibel dapat digunakan disetiap tahun. Dengan sifatnya yang fleksibel kurikulum tersebut dapat bersaing dengan sistem pendidikan yang lain. Walaupun kurikulum terus berganti dan perlu penyesuaian yang cukup lama tetapi kurikulum di Indonesia bisa mencetak anak bangsa yang memiliki kualitas.


 #UASPIPJan2021


0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.