3 tahun yang lalu
Oleh: Tri Wulandari

Aliran-Aliran Pendidikan


Apa sih yang dimaksud dengan aliran pendidikan?

Aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa perubahan dalam dunia pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikiran terdahulu selalu dianggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir berikutnya, sehingga timbul pemikiran yang baru, dan demikian seterusnya.


Berikut ini adalah aliran-aliran pendidikan

A.Nativisme

Istilah nativisme berasal dari kata natie yang artinya adalah terlahir. Aliran Nativisme bertolak dari Leibnitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor prndidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran.Lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak.[1]

 

Contoh dari pandangan nativisme adalah anak mirip orang tuanya secara fisik dan akan mewarisi sifat dan bakat orangtuanya. Misalnya, seorang anak yang berasal dari keluarga ahli seni musik, maka anak tersebut akan berkembang menjadi seniman musik yag mungkin melebihi kemampuan orangtuanya, mungkin juga hanya sampai pada setengah kemampuan orangtuanya.


B.Empirisme

Aliran Empirisme atau aliran yang berdasarkan pada pengalaman bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkmbangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan.Pengalaman yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari-hari di didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulant-stimulan.Stimulasi ini berasal dari alam bebas ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk program pendidikan.[5] Aliran ini sangan berlawanan dengan aliran nativisme yang  beranggapan bahwa perkembangan manusia tergantung pada faktor bawaan(keturunan) dan bukan dari lingkungan.

Misalnya, ada dua anak lahir kembar, dan dari kecil mereka dipisahkan dan dibesarkan pada lingkungan yang berbeda.Satu dari mereka dididik oleh keluarga yang kaya raya dan disekolahkan di sekolah modern, dan yang satu dididik oleh keluarga miskin di sebuah desa. Ternyata pertumbuhannya tidak sama.

Kelemahan aliran ini adalah hanya mementingkan pengalaman, sedangkan kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir dikesampingkan.Padahal, ada anak yang berbakat dan berhasil meskipun lingkungan tidak mendukung.


C.Konvergensi

Aliran konvergensi pada umumnya diterima secara luas sebagai pandangan yang tepat dalam memahami tumbuh kembang manusia.Karena aliran ini merupakan perpaduan dari aliran sebelumnya, yaitu nativisme dan empirisme. Seorang tokoh pendidikan Jerman bernama William Stern (1871-1939) berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjunya akan dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi, faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan penting.

Sebagai contoh, hakikat kemampuan anak manusia berbahasa dengan kata-kata.Pada anak manusia ada pembawaan untuk berbicara melalui situasi lingkungannya, anak berbicara dalam bahasa tertentu.Lingkungan pun mempengaruhi anak didik dalam mengembangkan pembawaan bahasanya. Karena itu tiap anak manusia mula-mula menggunakan bahasa lingkungannya, misalnya bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Indonesia, dan sebagainya. Kemampuan satu anak dengan anak yang lain (yang tinggal dalam lingkungan yang sama) untuk mempelajari bahasa mungkin tidak sama. Itu disebabkan oleh adanya perbedaan kuantitas pembawaan dan perbedaan situasi lingkungan, biarpun lingkungan anak-anak tersebut menggunakan bahasa yang sama.


Dua Aliran Pokok Pendidikan di Indonesia

1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa

    Perguruan tinggi taman siswa mempunyai tujuh asas perjuangan untuk mengahdapi pemerintah kilonial belanda serta     sekaligus untuk mempertahankan kelangsungan hidup yang bersifat nasional dan demokratis.

    Ketujuh asas tersebut biasanya disebut dengan asas 1922 adalah sebagai berikut:

    1. Setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri (zelf beschikkingsrech) dengan mengingat terbitnya persatuan         dalam peri kehidupan umum.

    2. Pengajaran harus memberikan pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan batin dapat memerdekakan diri.

    3. Pengajaran harus bersandar pada kebudayaan dan kebansaan sendiri.

    4. Pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh masyarakat.

    5. Untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuhnya lahir maupun batin

    6.  Sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang         dilakukan.

    7. Dalam mendidik anak perlu adanya keikhlasan lahir maupun batin.

Perguruan Pendidikan INS dan kayu Tanam

    Asas dan tujuan ruang lingkup Perguruan Pendidikan INS dan Kayu Tanam antara lain:

    a. Berfikir logis dan rasional 

    b. Keaktifan atau kegiatan.

    c. Pendidikan masyarakat.

    d. Memperhatikan pembawaan anak.

    e. Mentang intelektualisme.


#tugasPIP6

#TUGASPIP6


0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.