3 tahun yang lalu
Oleh: Ade Irawan

Masa Berlaku Suatu Temuan Ilmu Pengetahuan Dasar

MASA BERLAKU SUATU TEMUAN ILMU PENGETAHUAN DASAR

 on 7

MASA BERLAKU SUATU TEMUAN ILMU PENGETAHUAN DASAR

PERKEMBANGAN ALAM PIKIRAN MANUSIA

Manusia sebagai mahluk berfikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya termasuk juga ingin tahu entang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu inilah mendorong manusia untuk memahami gejala gejala alam, baik alam besar (makrokosmos) maupun alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha memecahkan masalah yang di hadapi. Dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi, menyebabkan manusia dapet mengumpulkan pengetahuan. Rasa ingin tahu yang terdapa pada manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang, setiap hari mereka berhubungan dan mengamati benda – benda dan perisiwa – peristiwa yang terjadi di alam sekitar. Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam mencoba menjawab dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering upaya itu tidak terjawab secara memuaskan. Pada manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab sendiri. Misalnya kenapa ada pelangi mereka membuat jawaban, pelangi adalah selendang bidadari atau kenapa gunung meletus jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari hal ini timbulnya pengetahuan tentang  bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos. Cerita-cerita mitos disebut legenda. Mitos dapat diterima karena keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus dipenuhi. Sehubungan dengan dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu pengetahuan dan metode ilmiah.

Puncak pemikiran mitos  adalah pada zaman Babilonia  yati kira-kira 700-600 SM. Orang Babilonia berpendapat  bahwa alam semesta  itu sebagai ruangan setengah bola dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dan bintang-bintang sebagai atapnya. Namun yang menakjubkan mereka telah mengenal bidang ekleptika sebagai bidang edar matahari dan menetapkan perhitungan  satu tahun yaitu satu kali matahari beredar ketempat semula, yaitu 365,25 hari. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babilonia setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos pengetahuan semacam ini disebut Pseudo science (sains palsu) artinya mirip sains, tetapi bukan sains sebenarnya. Sains  palsu itu juga terkadang masih terdapat pada pola pikir orang Yunani kuno (700-600 SM). Misalnya, Thales (624-548 SM) seorang filosof, astronom, ahli matematika, dan ahli teknik,  berpendapat bahwa bintang-bintang mengeluarkan sinar sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan sinar dari matahari. Dia juga berpendapat bahwa bumi merupakan suatu piring yang datar terapung diatas air. Dia yang pertama kali mempertanyakan asal-usul semua benda di alam semesta ini. Thales berpendapat bahwa keanekaragaman benda alam ini merupakan gejala alam saja, sedangkan dasarnya amat sederhana, yaitu air. Bahan dasar itu melalui  proses membentuk keanekaragaman benda, jadi tidak terbentuk begitu saja. Pendapat ini merupakan pendapat yang sungguh besar dalam alam pikiran manusia pada zaman itu, karena sebelumnya masih banyak orang berpendapat bahwa benda yang beranekaragam itu diciptakan oleh dewa-dewa seperti adanya itu. Selanjutanya, Thales berpendapat bahwa semua kehidupan itu berasal dari air

 #tugasIAD 






0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.