3 tahun yang lalu
Oleh: Maria Yustina Fono

Perkembangan Penalaran di Bidang Ilmu Pengetahuan


Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan.

Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini.
 
Sejarah Pengetahuan yang diperoleh Manusia
1. Rasa Ingin Tahu
Ilmu Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu (curiousity). Perasaan ini merupakan salah satu ciri khas manusia. Rasa ingin tahu berkembang, baik tentang dirinya sendiri maupun benda-benda di sekelilingnya dan rasa yang seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya. Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu manusia ialah untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya.

2.  Mitos
Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metafisika. Mitologi ialah pengetahuan tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan lain-lain.
Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat dan legenda. Mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca indera manusia serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara.
 Perkembangan Fisik Tubuh Manusia
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki.
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.

Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada usia 2-7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
Metode Ilmiah dan Implementasinya
Suatu pengetahuan dapat dikatakan pengetahuan yang ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat antara lain: objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum. Salah satu syarat ilmu pengetahuan tersebut harus diperoleh melalui metode ilmiah. Kriteria metode ilmiah yang digunakan dalam penelitian antara lain harus berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan prinsip-prinsip analisis, hipotesis, berukuran objektif serta menggunakan teknik kuantitatif atau kualitatif.
Alur berpikir yang mencakup metode ilmiah dapat dijabarkan dalam langkah-langkah yang mencerminkan tahapan kegiatan ilmiah. Kerangka berpikir ilmiah pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah operasional metode ilmiah, yaitu perumusan masalah, penyusun kerangka berpikir, pengajuan hipotesis, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan simpulan.

Metode ilmiah mempunyai keterbatasan maupun keunggulan. Keterbatasan metode ilmiah adalah ketidaksanggupannya menjangkau untuk menguji adanya Tuhan, membuat kesimpulan yang berkenan dengan baik dan buruk atau sistem nilai dan juga tidak dapat menjangkau tentang seni dan keindahan. Sedangkan keunggulannya, antara lain: mencintai kebenaran yang objektif dan bersikap adil; kebenaran ilmu tidak absolut sehingga dapat dicari terus-menerus; mengurangi kepercayaan pada tahayul, astrologi maupun peruntungan, dan lain-lain.

Manusia memiliki kelebihan dibanding semua makhluk, antara lain :

a. Manusia dapat berpikir, sehingga manusia merupakan makhluk yang cerdas ( homo sapiens ). Dengan daya pikirnya manusia dapat mempertimbangkan apa yang akan dilakukan masa sekarang, atau masa depan dengan pengalaman yang dialaminya.

b. Manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya, sehingga disebut sebagai manusia kerja. Salah satu tindakan dan wujud budaya adalah barang buatan manusia.Alat-alat diciptakan manusia karena sadar kemampuan inderanya terbatas, sehingga alat-alat dibuat untuk mencapai tujuan, misal mikroskop, roda untuk kereta.

c. Manusia dapat berbicara, sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain.

d. Manusia dapat hidup bermasyarakat tidak seperti binatang yang bergerombol yang hanya mengenal hukum rimba. Manusia bermasyarakat yang diatur dengan tata tertib demi kepentingan bersama.

e. Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi. Dalam hukum ekonomi, semua kegiatan harus atas dasar untung rugi. Pada awalnya manusia mencukupi kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan sistem pasar (produksi dijual di pasaran) dan keuntungan semakin besar, sehingga meningkatkan produktivitas kerja.

f. Manusia menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemampuan lebih hebat dari manusia, sehingga manusia memiliki kepercayaan atau beragama ( homo religius ). Di samping keenam hal di atas, manusia disebut juga manusia berbudaya ( homo humanus ) dan manusia yang tahu akan keindahan ( homo aesteticus ).[5]

Manusia Berperasaan dan Rasional Manusia mempunyai akal budi. Akal yang menjadi sumber sifat rasional, sedangkan budi bersumber pada perasaan. Perasaan adalah fungsi jiwa untuk mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang. Sedangkan rasional adalah menerima sesuatu atas dasar kebenaran pikiran atau rasio. Paham tersebut bersumber pada akal manusia yang diolah dalam otak. Dengan berpikir yang rasional manusia dapat meletakkan hubungan-hubungan dari apa yang telah diketahui dan yang sedang dihadapi. Kemampuan manusia memperguna kan daya akalnya disebutkan intelegensi.

Cara manusia memperoleh pengetahuan :

a. Cara lama dengan masih mengandalkan perasaan daripada kebenaran pikiran, yaitu dengan prasangka, intuisi dan coba-ralat.

b. Cara baru yaitu dengan mempergunakan logika, yaitu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan sehat. Logika yang bersifat kodratiah dan ilmiah.

#tugasIAD3

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.