Apakah batas yang merupakan lingkup penjelajahan ilmu? Dimanakah ilmu berhenti dan menyerahkan pengkajian selanjutnya kepada pengetahuan lain? Apakah yang menjadi karakteristik obyek ontologis ilmu yang membedakan ilmu dari pengetahuan-pengetahuan lainnya? Jawaban dari semua pertanyaan semua itu sangat sederhana: ilmu memulai penjelajahannua pada pengalaman manusia dan berhenti di batas pengalaman manusia itu sendiri.
Mengapa ilmu hanya membatasi daripada hal-hal yang berbeda dalam batas pengalaman kita? Jawabannya terletak pada fungai ilmu itu sendiri dalam kehidupan manusia yakni sebagai alat pembantu manusia dalam menanggulangi masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Ilmu membatasi lingkup penjelajahnya pada batas pengalaman manusia juga disebabkan metode yang dipergunakan dalam menyusun yang telah teruji kebenarannya secara empiris.
Kata seorang filsuf yang bijak mengutip kata-kata yang terdapatdi Orakel Delphi, attinya kurang lebih, dalam masalah batas-batas ini: kenalilah (kapling) kau sendiri? ( bukankah tidak ada salahnya kalau kalimat ini kita tuliskan dalam batas buku kita)
Silahkan LOGIN untuk berkomentar.