5 tahun yang lalu
Oleh: Aa Subandoyo

DESA TANPA WEB, IBARAT GADIS CANTIK JELITA TINGGAL DI HUTAN BELANTARA


Sayang ya, jika anda tinggal di sebuah desa yang desa keren dan orang-orangnya keren juga tapi tidak punya informasi online. Banyak ahli bangunan di desa tapi tidak diupdate sehingga jika ada orang Jakarta/Bandung butuh banyak ahli bangunan untuk membuat rumah, mereka tidak bisa order, akibatnya potensi pekerjaan lewat.   Desa anda juga mungkin menjadi sentra kerajinan tapi tidak online sehigga tidak ada permintaan ke desa langsung, order semua via makelar.  Desa anda juga mempunyai bumdes keren, sistem administrasi keuangan terbaik, dan sangat rapih laporannya, tapi tidak online sayang banget!.   Sekedar untuk diketahui bahwa saat ini ada ribuah desa di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan bahkan di Jawa dan Papua yang ingin pergi studi banding ke desa.  Mereka jenuh dan ingin wisata sambil belajar ke desa lain. Mereka sangat kesulitan karena desa yang didatangi itu-itu saja. Tidak elok tipa tahun pergi studi banding ke desa yang sama. Mereka yang sudah punya uang dan bekal gagal belajar dan berkunjung ke desa anda karena tak bisa dikontak, tak tahu nomor kontak!

Di jaman now, desa dan kelurahan keren tanpa website / informasi online itu mirip gadis cantik jelita, sangat menawan, senyumnya seperti bidadari tapi mengurung diri, tinggal di sebuah rumah di dalam hutan belantara!  Desa yang berprestasi sekalipun jika tidak online tidak memudahkan orang lain untuk belajar. Padahal ribuan desa antri mencari tempat komparasi, berkujung secara fisik maupun online. Ibarat Kecantikan yang bisu, keindahan yang tenggelam dan kesepian!

Ada banyak orang  potensial dan sadar teknologi di desa. Mereka pengguna aktif media sosial, juga kekinian karena sering update, juga pengguna conten internet untuk mencari banyak pengetahuan.   baik, update, berpendidikan di desa tapi kadang info desanya tidak update.  Masih ada kenyataan menyedihkan dimana orang-orang sekedar butuh informasi syarat pembuatan KTP saja harus pergi ke desa.  Mereka kadang harus pulang dari rantu hanya untuk konsulitasi langsung dengan aparat desa. Padahal misalnya yang bersangkutan sedang di Jakarta, dan harus pulang ke desa untuk bertanya hal-hal yang sebenarnya bisa ditanyakan secara online.  Yang mengherankan, desa desa dengan bumdes terbaik, dengan pengelolaan wisata keren, dengan potensi pemandangan dan wisata sangat potensial juga tidak punya web sendiri.  Dalam 3 bulan sebuah riset statis saja menunjukkan ada sekitar 23.344 orang bertanya dan menghubungi desa di seluruh Indonesia.  Jumlah sebanyak itu kesulitan untuk menemukan alamat desa secara online, dan sekaligus menghubungi orang-orangnya.



Desa tanpa website sudah terkategori tidak ramah di jaman now. Padahal era hari ini setiap lembaga harusnya menyapa warga, dan harus mudah dicari secara digital.  Setiap hari ada ribuan orang membutuhkan informasi desa.  Mereka mencari di online.   Mereka yang mencari informasi desa paling tidak adalah sebagai berikut:

a.       Warga desa

Warga desa yang ada di desa, yang sedang di rantau atau bahkan yang sedang di luar negeri.  Para TKW mungkin ingin berbagi cerita, ingin bertanya tentang kondisi desa, atau sekedar kangen seharusnya bisa melihat web desanya, yang infornya update setiap hari

 

b.      Pelajar dan mahasiswa

Mereka tidak hanya butuh nama menteri, sudah saatnya anak-anak SMP dan SMA juga bahkan anak SD mengetahui nama kepala desanya, nama tokoh-tokoh lokal di desanya Mereka harus tahu juga orang-orang yang ada di desanya. Dan itu ada di klipaa.

 

c.       Warga perantauan

Ada ribuan orang yang bertahun tahun tinggal di rantau, hanphonenya hilang seluruh kontak hilang juga, mereka adalah salah satu pihak yang butuh informasi tentang desa. Bahkan ada yang ketinggalan tas di perjalanan, ada anak hilang dan diketemukan, mereka butuh kontak ke desa. Dan betapa susahnya jika orang mencari nama desa di onine, tidak ada yang bisa dihubungi.

 

d.      Pengusaha dan investor

Pengusaha bisa butuh informasi ekonomi, akasibilitas lahan, sumber daya manusia dan orang yang bisa menjadi rujukan sementara. Pengusaha butuh orang yang mudah dihubungi di desa sebelum betul betuli datang sendiri.

 

e.      Wisatawan jaman now

Wisatawan jaman now, menyukai alam desa, mereka yang butuh sensasi baru. Tidak ada kata berhenti bagi wisatawan saat ini, selalu mencari spot baru yang menantang. Jauh dan sulit tidak perduli, bahkan ada kecenderungan makin jauh dan sulit makin menjadi “nilai jual” untuk selfie yang istimewa.  Mungkin di desa anda adalah desa dengan view paling keren, air laut paling jernih, ada budidaya mutiara, atau ada pesona hutan bakau yang tak banyak orang tahu. Dari mana orang tahu kalau tidak online!

 

Tidak sulit dan sangat simpel untuk menampilkan potensi desa cukup bergabung dengan portal informasi desa di klipaa.com.  Fiturnya sangat lengkap, mulai dari organisasi desa, informasi tentang proyek desa, produk unggulan, galery, cerita warga tentang desanya, sampai kepada berbagai dokumen penting yang ingin desa share kepada publik.   klipaa.com mejadi solusi bagi seluruh desa dan kelurahan di Indonesia untuk bisa online, dan terkenal!

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.