5 tahun yang lalu
Oleh: Admin Desa Cibunar

KERENNYA ANAK SEKOLAH JALAN KAKI DARI CIBUNAR


Anak ABG jaman now itu sering identik dengan anak manja, alay, konsumtif dan tidak mau memahami orang tua. Mereka lahir dari generasi era teknologi selular yang dibesarkan oleh web, sosial media, televisi dan dan kehidupan yang serba instan. Mereka sebagian tidak mengerti apa itu prihatin, apa itu berjuang, dan bagaimana hidup menjadi bermakna. Gambaran hidup remaja ABG seperti itu akan segera hilang kalau kita melihat setiap pagi ratusan anak-anak secara berkelompok pergi berjalan kaki dari berbagai daerah melewati jalan kompleks Jatiputra ke sekolah, Pemandangan yang sama dari arah sebaliknya sekitar pukul 14.00 – 15.00 para anak-anak remaja itu pulang sekolah dengan perjalan kaki menelusuri jalanan yang menanjak.

Mereka sebagian berasal dari komplek perumbahan Jatiputra Asri, sebagian dari Daerah Demak (depan Makam) sebagian lagi yang paling dominan dari daerah kampung Cibunar Hilir. Adapun mereka sekolah sebagian di sekitar Garut kota, SMPN 3 Tarogong, Maarif, MTs dan MA Persis Tarogong dan berbagai sekolah lain yang ada di Garut. Memang untuk sekolah yang jauh mereka baru naik angkutan umum dari jalan utama dimana di situ banyak sekali angkutan kota yang yang dapat mereka tumpangi.


Tidak nampak keluhan, kesedihan dan bahkan lelah berlebihan di raut wajah anak-anak sekolah itu. Mereka harus bangun lebih pagi dibandingkan dengan anak-anak lain, dan juga harus siap sepagi mungkin agar tidak terlambat datang ke sekolah. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa yang mereka lakukan adalah sebuah investasi kehidupan, menempa diri menjadi anak-anak dengan daya tahan hebat dalam mengatasi masalah, dan menjadi manusia-manusia yang bekerja dan berjuang lebih keras dibandingkan dengan anak-anak lain. Berjalan kaki juga adalah media untuk lebih mengenal alam, mengenal teman dan melatih kebugaran tubuh, karena tubuh ini dirancang untuk bergerak aktif.


Mereka lakukan itu setiap pergi dan pulang ke sekolah di berbagai sekolah yang ada di daerah Tarogong Kidul dari level SLTP dan SLTA. Mereka yang meenjalani kehidupan dengan sangat indah, yang akan menjadi kenangan. “Kekurangan, keprihatinan, dan perjuangan di masa anak-anak dan remaja sesungguhnya adalah investasi kehidupan dan kebahagian mereka di masa depan. Sebaliknya segala bentuk kemudahan berlebihan, kemanjaan, dan solusi tanpa perjuangan adalah racun, dan isyarat kemalangan kehidupan anak-anak di masa yang akan datang” Itulah barangkali frase bijak untuk melihat anak-anak pejalan kaki berkilo meter pulang pergi ke sekolah. Anak-anak memang selalu menginspirasi bagi siapapun yang peka melihat mereka, yang memahami kehidupan dengan hati kehidupannya. Banyak orang dewasa yang merasa lebih banyak tahu dibanding anak-anak, padahal boleh jadi sebenarnya mereka lebih banyak belajar, lebih banyak memberi tahu kehidupan dibandingkan dengan apa yang pernah kita bayangkan.

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.