4 tahun yang lalu
Oleh: Sintia Malenia

Seberapa efektifkah strategi berpikir dan pemecahan masalah pada siswa usia remaja?


Setiap orang pasti memiliki pola pikir yang berbeda. Pola pikir yang dimaksud adalah pemikiran dalam memecahkan suatu masalah atau mencari solusi dalam pemasalahan. Di usia remaja, seseorang mulai berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah. Misalnya saja saat remaja berdiskusi, pasti akan ada berbagai pendapat untuk memecahkan suatu masalah sehingga untuk mengetahui strategi berpikir pada siswa usia remaja, saya melakukan observasi ke pesantren sirojul hasan pada hari sabtu, tanggal 29 juni 2019.

Observasi yang saya lakukan adalah dengan memberikan pertanyaan dan pernyataan mengenai strategi berpikir dan pemecahan masalah. ada 13 pertanyaan tentang keefektifan dalam berpikir, yaitu :

1. Adik-adik tau belajar efektik tidak? Kalau tau, apa artinya?

2. Adik-adik kalau belajar itu setiap jam atau setiap minggu?

3. Adik-adik ada yang bisa menjelaskan apa itu alam?

4. Adik-adik ada yang tau rumus dari kecap ABC?

5. Adik-adik tahu tidak penyebab banjir itu apa?

6. Adik-adik pernah tidak cari referensi dari google?

7. Adik-adik kalau lagi ada tugas, menyelesaikan sendiri atau dibantu dengan misalnya seperti ruang guru?

8. Adik-adik kalau diberi tugas oleh guru, dikerjakan sesuai langkah yang diajarkan guru atau tidak?

9. Adik-adik kalau berantem sama temennya suka minta maaf duluan atau menunggu temannya untuk minta maaf?

10. Adik-adik pernah tidak begadang untuk menyelesaikan tugas?

11. Adik-adik kalau diejek oleh temannya, emosi atau diam saja?

12. Adik-adik pernah tidak kalau udah stor hafalan tapi berasa kurang puas, malah pengen diulang lagi?

13. Adik-adik kalau disuruh diskusi untuk pemecahan suatu masalah, suka atau tidak?

Dari 13 pertanyaan diatas, didapat hasil yang beragam. setelah saya akumulasikan hasilnya adalah :

1. Pada pertanyaan pertama, 40% siswa yang menjawab tapi masih salah dan 60% siswa yang tidak tahu arti dari belajar efektif sehingga dapat saya simpulkan bahwa siswa belum mampu menjelaskan arti dari belajar efektif dengan benar

2. Pada pertanyaan kedua, 40% siswa yang belajar setiap hari dan 60% siswa yang belajar setiap minggu sehingga dapat saya simpulkan bahwa siswa belajar sesuai keinginannya dan belum ada yang belajar setiap jam

3. Pada pertanyaan ketiga, 50% siswa mampu menjelaskan tentang alam, 30% siswa yang tidak bisa menjelaskan, dan 20% siswa yang diam saat ditanya sehingga dapat saya simpulkan bahwa siswa mempunyai daya nalar yang cukup baik

4. Pada pertanyaan keempat, 100% siswa tidak tahu maksud dari rumus kecap ABC (phytagoras)

5. Pada pertanyaan kelima, 60% siswa yang menjawab bahwa penyebab banjir adalah membuang sampah sembarangan dan 40% siswa yang menjawab bahwa penyebab banjir adalah penebangan pohon secara liar

6. Pada pertanyaan keenam, 70% siswa yang pernah mencari referensi dari google dan 30% siswa yang tidak pernah mencari referensi dari google

7. Pada pertanyaan ketujuh, 100% siswa tidak pernah mengerjakan tugas dengan bantuan sistem seperti bantuan dari ruang guru

8. Pada pertanyaan kedelapan, 100% siswa yang mengerjakan tugas sesuai langkah yang diajar oleh guru

9. Pada pertanyaan kesembilan, 100% siswa yang meminta maaf saat merasa bersalah kepada temannya, alasannya karena meminta maaf jauh lebih baik daripada memaafkan

10. Pada pertanyaan kesepuluh, 80% siswa yang pernah begadang untuk menyelesaikan tugas dan 20% siswa yang tidak kuat untuk begadang

11. Pada pertanyaan kesebelas, 60% siswa emosi saat diejek oleh temannya dan 40% siswa yang diam saja saat diejek oleh temannya

12. Pada pertanyaan ke dua belas, 80% siswa yang pernah merasakan kurang puas setelah setor hafalan dan 20% siswa yang tidak menyesal saat sudah menyetor hafalan

13. Pada pertanyaan ketiga belas, 40% siswa yang suka berdiskusi untuk memecahkan masalah dan 60% siswa yang kurang suka saat berdiskusi untuk memecahkan masalah

Selanjutnya saya memberikan 5 pernyataan yang berisikan intruksi. Pernyataan tersebut adalah :

1. Saya meminta siswa untuk menggambar tentang alam. Tugas ini dilakukan untuk mengetahui kepercayaan diri saat menggambar. Jika mencontek, berarti siswa belum percaya diri. Begitupun sebaliknya. hasilnya 40% siswa yang focus pada diri sendiri dan 60% siswa yang melirik karya temannya

2. Saya mengamati siswa yang selalu berbicara saat saya berbicara didepan kelas. Hasilnya 40% siswa yang berbicara saat saya sedang berbicara / sering nyeletuk dan 60% siswa yang diam saja saat saya sedang berbicara didepan kelas

3. Saya mengamati siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan dari saya. Hasilnya 70% siswa aktif dalam menjawab pertanyaan dan 30% siswa yang pasif atau diam saat saya memberikan pertanyaan

4. Saya membentuk 4 kelompok untuk berdiskusi dan selanjutnya saya amati siswa yang pandai memecahkan masalah dan kurang pandai memecahkan masalah. Hasilnya 80% siswa mampu memecahkan masalah dengan mengemukakan berbagai pendapatnya dan 20% siswa yang diam saat berdiskusi

5. Saya meminta siswa untuk menggambar dengan tema bebas untuk mengetahui kreatifitas siswa dalam menggambar. Hasilnya 50% siswa yang gambarnya kreatif, 30% siswa yang kreatif hanya saja gambar terlihat kurang rapih, dan 20% siswa yang menggambar kurang kreatif

Dari semua pertanyaan dan pernyataan yang telah saya berikan, dapat disimpulkan bahwa siswa memliki sudah efektif dalam mengatur strategi berpikir dan memecahkan masalah, serta siswa memiliki strategi berpikir yang beragam. sebagai pendidik, penting untuk mengetahui pola pikir peserta didik agar pendidik dapat memberikan beberapa strategi yang bisa digunakan oleh siswa dalam berpikir sesuai dengan tingkat kenyamanan masing-masing. Terima kasih😊

Ani Marlina

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.