Di Kp Cihareuday RW 007, Desa Sukatani, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, peternakan sapi perah menjadi pilihan utama sebagian besar warganya. Mereka telah memahami bahwa beternak sapi perah memiliki keuntungan lebih dibandingkan dengan sapi pedaging. Berikut adalah gambaran singkat tentang kegiatan peternakan sapi perah di wilayah ini.
Menurut para peternak setempat, sapi yang sudah siap untuk diperah memiliki usia sekitar 3 tahun. Proses pemerahan dilakukan dua kali sehari, pada pagi dan sore hari. Hasil perahan susu sapi kemudian dijual kepada pengepul dengan harga sekitar Rp. 6,000 per liter, dan pembayaran dilakukan secara bulanan.
Rata-rata, satu ekor sapi perah dapat menghasilkan sekitar 25 liter susu per harinya. Agar produktivitas ini optimal, peternak fokus pada beberapa faktor kunci, antara lain:
Pakan berkualitas tinggi sangat penting untuk meningkatkan produksi susu. Peternak di Kp Cihareuday berusaha memberikan pakan yang seimbang, mengandung nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan sapi dan kualitas susu.
Pemberian vitamin yang sesuai juga menjadi perhatian utama. Vitamin membantu menjaga kesehatan sapi dan meningkatkan kualitas susu yang dihasilkan.
Kebersihan merupakan faktor kunci dalam menjaga kesehatan sapi. Peternak di wilayah ini memastikan sapi dan kendangnya selalu dalam kondisi bersih dan terawat.
Kegiatan peternakan sapi perah tidak hanya memberikan keuntungan finansial kepada para peternak, tetapi juga memiliki dampak positif pada ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Peningkatan pendapatan dari penjualan susu memberikan kontribusi pada kesejahteraan keluarga peternak dan masyarakat secara keseluruhan.
Peternakan sapi perah di Kp Cihareuday menjadi contoh nyata bagaimana kegiatan peternakan dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Dengan fokus pada kualitas pakan, suplementasi vitamin, dan menjaga kebersihan, para peternak di wilayah ini mampu mengoptimalkan produksi susu sapi perah, menciptakan lingkungan usaha yang berkelanjutan, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.
Silahkan LOGIN untuk berkomentar.
Laporkan Komentar
Laporkan Komentar