5 tahun yang lalu
Oleh: Ema Apriliana

Sosial Budaya di Sumatra Barat

Indonesia memiliki banyak pulau, dari ribuan pulau yang ada di Indonesia, ada 5 pulau utama yaitu Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Dari  ke 5 pulau ini, Sumatra termasuk salah satu pulau yang terbesar dan terbagi menjadi beberapa provinsi salah satunya yaitu provinsi Sumatra Barat. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki ibu kota di Padang.

Wilayah Sumatera Barat ini berada di sepanjang pesisir barat Sumatera bagian tengah serta sejumlah pulau yang berada di lepas pantainya, seperti kepulauan Mentawai.

Untuk jumlah penduduknya sendiri yaitu 4.846.909 jiwa yang mayoritas merupakan etnis Minangkabau dan seluruhnya beragama Islam.

Sumatra Barat memiliki rumah adat yang indah dan unik Nama rumah adat sumatera barat adalah Rumah Gadang atau Rumah Godang. Rumah Gadang biasanya dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku/kaum tersebut. Ukuran rumah Gadang yang sangat besar membuat satu keluarga selalu mewariskan rumah ini kepada keturunan mereka. Uniknya, suku minang yang menjunjung tinggi hak perempuan dan mengadopsi nilai Matriarki pun hanya mewariskan rumah tersebut untuk anak perempuan mereka. Aturan ini sudah lama dianut dan dijunjung tinggi hingga saat ini. Tak hanya soal rumah saja, bahkan seluruh harta warisan juga biasanya diberikan pada anak perempuan.

Rumah Gadang sebagai tempat tinggal bersama, mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri. Jumlah kamar bergantung kepada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Setiap perempuan dalam kaum tersebut yang telah bersuami memperoleh sebuah kamar. Sementara perempuan tua dan anak-anak memperoleh tempat di kamar dekat dapur. Gadis remaja memperoleh kamar bersama di ujung yang lain.

Seluruh bagian dalam Rumah Gadang merupakan ruangan lepas kecuali kamar tidur. Bagian dalam terbagi atas lanjar dan ruang yang ditandai oleh tiang. Tiang itu berbanjar dari muka ke belakang dan dari kiri ke kanan. Tiang yang berbanjar dari depan ke belakang menandai lanjar, sedangkan tiang dari kiri ke kanan menandai ruang. Jumlah lanjar bergantung pada besar rumah, bisa dua, tiga dan empat. Ruangnya terdiri dari jumlah yang ganjil antara tiga dan sebelas.

Dihalaman depan Rumah Gadang biasanya selalu terdapat dua buah bangunan Rangkiang, digunakan untuk menyimpan padi. Rumah Gadang pada sayap bangunan sebelah kanan dan kirinya terdapat ruang anjung (Bahasa Minang: anjuang) sebagai tempat pengantin bersanding atau tempat penobatan kepala adat, karena itu rumah Gadang dinamakan pula sebagai rumah Baanjuang. Tidak jauh dari komplek Rumah Gadang tersebut biasanya juga dibangun sebuah surau kaum yang berfungsi sebagai tempat ibadah, tempat pendidikan dan juga sekaligus menjadi tempat tinggal lelaki dewasa kaum tersebut yang belum menikah.

Sumatra Barat sendiri pakaian adat yang digunakan memiliki tutup kepala yang disebut dengan Saluak. Untuk model pakaiannya sendiri memiliki lengan pendek dengan ujung yang melebar. Kemudian selembar kain pun akan digunakan sebagai pelengkap pakaian adat Sumatera Barat ini.

Dengan kain yang digunakan menyelempang di bahu dan sebilah keris yang terselip di depan perut salah satu bentuk kebudayaan Sumatera Barat ini nampak begitu sempurna. Untuk pria biasanya juga akan mengenakan celana panjang dan kain songket yang melingkar tepat di tengah badan dan hanya sebatas lutut saja.

Tarian merupakan salah satu bentuk kesenian daerah yang tak hanya menampilkan kreatifitas masyarakat sekitar namun juga menyampaikan makna yang tersemat dalam tarian tersebut. Ya, setiap kebudayaan Sumatera Barat dalam bentuk tarian adat masing-masing memiliki makna tersendiri. Seperti tari piring yang melambangkan suasana gotong royong di masyarakat. Yaitu gambaran ketika siang mengerjakan pekerjaan sawah dan malam harinya bersukaria bersama.

Kemudian ada juga tari payung yang menggambarkan perlindungan seorang pria kepada wanita. Dimana makna ini dapat disampaikan dari gerakan tari payung yaitu payung yang dipegang oleh penari pria diarahkan untuk selalu melindungi kepala penari wanita.

Pada zaman dahulu, senjata merupakan satu benda yang wajib di bawa kemanapun. Bagaimana tidak, dengan ancaman bahaya dimana-mana tentu membutuhkan perlindungan diri menggunakan senjata tradisional ini. Di Sumatra Barat sendiri senjata tradisional yang dimilii adalah Keris dan Kerambit atau Kurambiak. Umumnya, keris digunakan oleh kaum pria dan diletakkan pada bagian depan tubuh. Sedangkan untuk Karimbit merupakan kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dalam bentuk senjata kecil. Dengan modelnya yang melengkung seperti kuku harimau, senjata tradisional ini sangat ampuh untuk melumpuhkan lawan hanya dalam sekali sambit. Dan umumnya, Karimbit ini digunakan oleh para perilat, terutama para pesilat yang sedang melakukan pertarungan dekat dengan menggunakan jurus harimau.

Sebagai pelengkap budaya Sumatera Barat, lagu daerah dari provinsi ini pun ikut turun serta. Ya, berbagai lagu daerah asal Sumatera Barat bisa didengarkan dan mainkan, seperti Kampung nan Jauh di Mato, Dayuang Palinggam, Ayam Den Lapeh dan lain-lain. Yang perlu diketahui, beberapa lagu daerah ini bukan hanya menampilkan keindahan seninya saja namun juga memiliki makna yang cukup dalam dan perlu diresapi.

Untuk melengkapi keindahan lagu daerah Sumatera Barat, tentu dibutuhkan alat musik yang akan membuatnya terdengar lebih sempurna. Nah di Sumatra Barat sendiri musik tradisional yang digunakan antara lain adalah rabab, serunai, bansi, saluang, talempong, pupuik dan gadang tabuik. Beberapa musik tradisional tersebut bahkan tak hanya dapat digunakan untuk mengiringi lagu daerah namun juga beragam jenis lagi, sebab musik terdisional ini dapat dimainkan bersama dengan jenis musik lainnya.

Ya, satu hal yang selalu dicari oleh para pengunjung yang datang ke Sumatra Barat yaitu masakan khasnya. Dimana dari wilayah ini bisa menjumpai berbagai masakan bercita rasa lezat dan khas, seperti nasi kapau. Selain itu, provinsi ini juga sangat terkenal dengan nasi Padangnya yang bahkan bisa Anda jumpai hampir di setiap penjuru Indonesia. Masakan padang ini antara lain terdiri dari redang, sate padang, itiak lado mudo, dan dendeng balado.

Dan untuk oleh-oleh sanak saudara di rumah, bisa mendapatkan bengkuang dan perkedel jagung khas Bukittinggi.


0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.