1 tahun yang lalu
Oleh: mita Angiriani

Kelahiran Alam Semesta dari sudut Islam dan Pengetahuan Alam Modern

Kelahiran Alam Semesta Ditinjau dari Islam dan Ilmu Pengetahuan Alam Modern

a. Kelahiran Alam Semesta dalam Perspektif Islam Allah SWT menegaskan bahwa kekuasaan untuk menciptakan manusia sebagai bagian dari alam, termasuk untuk mematikan dan menghidupkan. Sebagaimana Allah menetapkan bahwa tanah yang matipun dapat disuburkan kembali, ataupun sebaliknya. Ayat tersebut menjelaskan bahwa perjalanan alam jagat raya ini telah ditakdirkan Tuhan dalam kitab induk-Nya, yaitu lauh mahfudz. Pada surat Al-A’la ayat 2-3 juga dijelaskan tentang kekuasaan Allah SWT, menciptakan alam jagat raya ini dengan sempurna.Semua makhluk-Nya pun telah ditentukan kadarnya dan diberi petunjuk.Oleh karena itu, yang menyucikan dan bersyukur kepada Allah SWT bukan hanya manusia, tetapi juga angin, lautan, gunung, bintang, bulan, matahari, para malaikat dan hewan.Semuanya memuji Allah SWT. Allah lah yang mengatur geraknya.

Manusia terbagi dua jenis,yakni manusia yang syukur dan yang kufur.Karena itu,Allah membagi dua jenis keguncangan alam sebagai ujian.yaitu keguncangan alam sebagai siksaan dan keguncangan alam sebagai ujian. Bagi yang beriman ,ia harus bersabar dalam menerima ujian dan bertawakal, sedangkan bagi yang kufur,ia harus cepat bertobat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian,perjalanan alam akan memberikan kedamaian dan ketentraman bagi kehidupan manusia.Dalam perspektif islam,semua yang ada berasal dari yang Maha Ada,yakni Sang Pencipta atau Al-Khaliq,seperti yang terdapat di dalam Al-qur’an surat Al-‘Alaq ayat 1-5 . Dalam ayat tersebut terdapat kata khalaq artinya telah menciptakan.Juga terdapat kata rabbuka artinya Tuhanmu.Dari pemahaman dua kata itu adalah bahwa semua makhluk diciptakan oleh Allah. Manusia adalah salah satu jenis alam yang diciptakan oleh Allah SWT dari segumpal darah,bahkan Allah menciptakan manusia dari tidak tahu menjadi tahu.

Peristiwa kejadian alam semesta dalam perspektif islam bersumber pada Al-qur’an dan As-sunah,sebagaimana Allah menjelskan di dalam Al-qur’an sebagai berikut:

قل انظروا ماذا في السماوات والأرض وما تغني الآيات والنذر عن قوم لا يؤمنون

“Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".(Q.S Yunus :101)

Ayat tersebut adalah perintah kepada Nabi Muhamad SAW dan seluruh umat manusia agar mengadakan penelitian terhadap semua ciptaan Allah yang terdapat di langit dan di bumi.Penelitian dilakukan agar manusia dapat mengambil hikmah dan manfaat untuk kehidupan di dunia. Didalam surat Al-Gasyiyah ayat 17-20 diterangkan,bahwa tampak para ilmuwan hendaknya terpanggil akal dan hatinya. Akal untuk berpikir,sedangkan hati untuk merenungi dan meyakini kebesaran Allah. Segala sesuatunya,tentu ilmuwan harus menelitinya secara ilmiah. Demikian pula,dengan pertanyaan Allah tentang bumi itu bulat,tetapi manusia merasakan hamparan bagaikan tikar. Gunung-gunung yang berdiri tegak,tentu tidak tegak dengan sendirinya, melainkan ada proses kejadiannya. Manusia diminta jawabannya oleh Allah, mengapa gunung itu tegak? sebagai salah satu tantangan bagi umat manusia untuk mengembangkan ilmu alamiah. Seperti yang terdapat ayat-ayat di dalam Al-qur’an, berikut:

ينبت لكم به الزرع والزيتون والنخيل والأعناب ومن كل الثمرات إن في ذلك &

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.