1 tahun yang lalu
Oleh: MICO ARYANTO

PERBEDAAN POLA BERPIKIR MANUSIA DI EROPA DAN DI INDONESIA

Pola Pikir Manusia di Eropa

pola pikir manusia di Eropa ini mulai timbul pada masa abad permulaan ke 14.di Eropa mulai berkembang dalam ilmu pengetahuan sejak zaman itu, sampai sekarang eropa masih menjadi pusat kemajuan ilmu pengetahuan bagi umat umumnya. Permulaan perkembangan itu dipelopori oleh Roger Bacon (1214-1240) yang menganjurkan agar pengalaman manusia sendiri dijadikan sumber pengetahuan dan juga penelitian.

Tokoh – tokoh lain yang juga sebagai pelopor di Eropa yaitu Copernicus, Tico Beoche, Kepper dan Galileo. Mereka juga mengembangkan pengetahuan yang didasarkan pengalaman.Perkembangan menjadi sangat pesat setelah di tulisnya buku Novum Organum oleh Francis Bacon (1560-1626)yang mengutarakan tentang landasan empiris dalam mengembangkan pengetahuan dengan menguraikan metodenyaitu semua didasarkan pada:

1. Pengamatan dan pengamalan

2. Pengumpulan data yang secara sistematis

3. Analisis

    a. Langsung

    b. Perbandingan

    c. Matematis


#636B6F">Pola Pikir Indonesia

#636B6F">    a. Pola Pikir Indonesia didasarkan 4 Pedoman (Al-Qur'an, Hadist, Ijma dan Qiyas)

#636B6F">        Indonesia merupakan negara yang berada di wilayah Asia Tenggara, disebut sebagai negara maritim. Mayoritas di Indonesia beragama Muslim (Islam). Oleh karenanya pola pikir yang didasari didapatkan dari Al-Qur'an, Hadist, Ijma dan Qiyas. Karena kebanyakan mereka berpedoman pada Al-Qur'an dan mempercayai petunjuk dari Al-Qur'an tersebut.  Menurut Mizanul Akronim dalam buku Mengenal Teori Kritis, berpikir kritis menurut Al-Qur'an juga bisa dimaknai sebagai pendekatan diri kepada Allah SWT berdasarkan hati. Sebab akal manusia dapat berpikir secara luas namun tetap memiliki keterbatasan. Kekuasan hanya dimiliki oleh Allah SWT. Salah satu hadist mengatakan "Berpikirlah tentang ciptaan dan jangan berpikir tentang pencipta, karena kamu tidak akan mampu memikirkannya". (HR. Abu Nu'aim).

#636B6F">        Oleh karena itu mengapa orang Indonesia menjadikan Al-Qur'an, Hadist, Ijma dan Qiyas sebagai pedoman dalam pandangan pola pikir, sebab mereka percaya pada kitab-kitab yang diturunkan langsung dari Allah SWT itu sudah pasti benar dan tidak ada keraguan didalamnya, Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 2 yang memiliki arti "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa". Jadi, dapat disimpulkan mengapa pola pikir orang Indonesia didasarkan pada 4 pedoman tersebut karena didalam ayatnya yang langsung diturunkan oleh Allah SWT yang mengatakan bahwa kitab tersebut tidak memiliki keraguan apapun. Bukti kuatnya dapat kita lihat dalam surah Al-Baqarah ayat 23 yang memiliki arti "Dan jika kamu meragukan Al-Qur'an yang kami turunkan kepada hamba kami (Muhammmad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Dalam ayat surah ini, umat muslim sudah ditantang langsung jika kita meragukan isi kitabnya. Kita seolah-olah ditantang langsung oleh Al-Qur'an untuk membuat satu surah jika kita mampu. Tentunya, kita tidak akan mampu membuat surah seperti dalam kitab tersebut. Jika saja manusia bisa menantangnya, seharusnya manusia sejak zaman nabipun sudah ada. Faktanya sampai sekarang, belum ada orang yang mampu membuat satu surah semisal tersebut.

#636B6F">    

#636B6F">    b. Pola Pikir Indonesia didasarkan UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika.

#636B6F">        Pola pikir ini adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap jati diri dan lingkungannya yang merupakan bentuk pengukuhan dan apresiasi terhadap negara yang berdaulat demi sikap nasionalisme yang mengalir dalam setiap perilaku dalam berbangsa dan bernegara.









#TugasIAD5

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.