2 tahun yang lalu
Oleh: Subandoyo

Semoga Kau Tidak Bilang: Kamu Ajak Aku, Aku Bodo Amat

 

Seribu orang peduli

bermula  satu hati  

butuh satu tangan lagi

masalah teratasi

 

satu tangan menjadi Jutaan

mari kuatkan bergandengan

mendatangi rumah rumah pinggir jembatan

mereka yang sering haus dan kelaparan

 

kutunggu satu tangan lagi

hangat memeluk yang duka

mengobati hati terluka

peduli bukan hanya kata

 

Sebenarnya apa yang saya tulis itu bukan dimaksudkan membuat puisi.   Saya hanya mencoba menangkap spirit dari para aktivis peduli yang banyak sekali jumlahnya. Mereka yang dengan tulus membantu sesama tanpa berharap imbalan, baik imbalan uang, nama baik, dan tidak sedang membangun  citra.

 

Mereka bekerja bukan untuk sebuah brand awwarness, tidak sedang menjadi bagian dari aktivis pendidikan politik.  Mereka diberi anugerah kepekaan dan cinta berlebih sehingga selalu mengolah rasa peduli, tergerak menjadi katalis kemanusiaan.   Di setiap desa, di setiap komunitas mereka hadir dan  jumlahnya tak terbilang. 

 

Di Negeri ini ada pejuang peduli yatim mereka membuat rumah yatim untuk menampung yang kehilangan harapan. Di Garut ada  pejuang peduli janda dan dhuafa  mereka menemukan dan membantu para janda dan dhuafa  ke rumah rumahnya. Pejuang  pejuang peduli rumah kumuh bekerja dengan gotong royong bersama warga lokal merenovasi rumah akan runtuh menjadi layak huni

 

Pejuang peduli pendidikan memberi beasiswa, mendirikan sekolah daerah terpencil, dan mengajari anak dengan peralatan sederhana.  Pejuang tauhid yang rela pergi ke pulau terpencil untuk sebuah gerakan dakwah, menyadarkan bahwa hidup tak selamanya hidup, kita akan kembali kepada Tuhan, dengan segala catatan kebaikan dan dosa!

 

Mereka sebagian besarnya tidak kita ketahui, karena  tidak akrab dengan kamera televisi, sebagian bahkan tidak pernah sekalipun hadir dalam youtobe yang ditonton dan kita share.

 

Mungkin karena kita sudah terkontaminasi youtobuer profesional dan tersihir acara acara televisi atau asyik main games, mana peduli lagi!

 

Mereka memilih fokus di masalah sosial, saat sebagian masih senang bahas  tema kekuasaan.   Mereka fokus pada karya karena mungkin melihat betapa tema politik telah terlampau dominan. Mereka yang menyadari bahwa mungkin penting untuk bahas kekuasaan tapi kalau kebanyakan jadi mabok juga, mabok diskusi politik. 

 

Tapi ya sudahlah, Saatnya kita mencumbu dan merayu orang orang  dapat menjadi bagian dari mereka para pejuang kehidupan.    

 

Andalah satu hati yang dicari, satu tangan yang ditunggu, satu kata yes yang dinantikan!

ya anda siapa lagi kalau bukan anda yang telah ditakdirkan  lahir tumbuh dan besar bertetangga.

 

Anda yang ditunggu teman anda yang sedang perlu uluran tangan. Mereka yang menunggu itu boleh jadi  teman sepermainan satu sekolah,  belajar mengeja huruf di satu madrasah. Bisa juga satu Desa dan satu kecamatan.  Di Era ini jarak sudah bukan lagi masalah karena kita terhubung dengan amat mudahnya. 

 

Kita dipersatukan  oleh sejarah dan takdirnya

 

Di era digital ini kita bisa buat cara cara baru peduli dengan memanfaatkan teknologi digital untuk kita bisa saling berhubungan lebih dekat.  Cara baru ini akan memperkaya model model program peduli.  Cara baru untuk memantik orang berpartisipasi lebih banyak lagi.

 

Kita bisa membuat program desa belajar dimana anak anaknya setiap hari belajar hal yang sifatnya lifesklill.  Ada yang belajar bahasa Inggris, belajar bahasa Arab, belajar video editing, belajar mengolah sampah.  Agar mereka semangat tentu di setiap komunitas ada penggeraknya, dan kita cari gimmicknya.

 

Anak anak yang terlibat di program desa belajar setiap hari mereka menuliskan laporan kegiatannya di klipaa.com. Mengapa di klipaa, karena di klipaa.com sudah didesain sedemikian rupa agar apapun yang diposting akan otomatis diketahui oleh   semua warga desa.

 

Para sponsor dan donatur juga mudah memonitor kegiatan keren anak anak.  Degnan menjadi bagian dari klipaa.com dan follow akun warga desa yang dibantu, maka donatur akan selalu terhubung. Donatur dapat melihat perkembangan, memberikan komeetar, dan melihat kometar dari teman teman lannya. 

 

Selain desa belajar, bisa juga digagas  program desa bebas sampah yeng melibatkan anak anak muda. Mereka dapat diberi gimmick dengan kaos, dengan kuota internet, dengan hadiah piknik inspiratif ke daerah daerah bebas sampah.   

 

Jadi tunggu apa lagi, mari satukan tangan peduli

 

#klipaa.com

#desabelajar

#desadigital

#desabebassampah

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.