2 tahun yang lalu
Oleh: Subandoyo

Surat Cinta Untukmu Indonesiaku


Malam ini menjelang peringatan hari proklamasi, kutulis surat cinta dengan hati bergetar, dan rasa haruku padamu,  Indonesiaku.

Ada satu pertanyaan yang ingin aku tanyakan padamu:

“Esok kemerdekaanmu dirayakan seluruh anak bangsa, apakah engkau bahagia?”


Ayolah sejenak bahagia,  lihatlah ada jutaan orang mengibarkan bendera merah putih di tanahmu.  Sebagian bahkan membentangkannya di puncak gunung, di atas gedung, dan di udara.  Semua itu tanda cinta dan mendukungmu dengan jiwa.

Jutaan pasang mata akan melihat detik detik peringatan kemerdekaanmu dari televisi dan internet. Sang Merah putih berkibar gagah, di seluruh penjuru tanah air.    Benderamu meninggi di sunyi Pulau Miangas dan hangat Pulau Rote, berkibar  di tengah eksotik Pulau Sabang dan Subur Tanah Meuroke.


Ayolah bahagia Indonesiaku

Aku tahu, tahun kedua di masa pandemi engkau sedang luka. Tapi lihatlah mereka yang membuka tabungan untuk membeli bendera.  Mengibarkannya di rumah rumah gubuk di tepi laut, atau di kumuh kota-kota besar. Mereka mengibarkan benderamu meski hidup mereka terhempas.

Engkau begitu penting dalam kehidupannya, tempat semua cinta berlabuh 

Mereka pun tetap mencintamu mesti ekonomi menjerit.  Cinta anak bangsa padamu  tanpa batas, tanpa pamrih dan bahkan sebagian mereka tak pernah berkata cinta, tak pernah berkata mari berkorban untuk negara. 


Ayolah bahagia Indonesiaku

Betapa banyak  lahir dari rahimmu para pejuang pendidikan, kesehatan,  agama, lingkungan dan para teladan  moral sosial. Mereka yang tetap mengajar dengan gaji honor yang tak cukup, petugas kontrak kesehatan di era covid. Mereka yang menanam bakau di pantai  yang bergerus dan orang orang yang hatinya selalu tergerak untuk peduli para fakir di negeri ini.


Tersenyumlah Indonesiaku

Untuk orang orang  yang tak lelah dalam kebenaran. Bersedia tak punya kendaraan untuk menjaga tidak korupsi. Mereka yang masih menjaga kejujuran di negeri ini, para pejabat yang hidup sederhana.

Para pemimpin yang adil, ulama yang menerangi jalan juga  mereka yang takut korupsi masih ada di negeri ini. Mereka mencintaimu indonesiaku,  Orang orang yang memilih sepi di bumi tapi ramai di langit.  Dalam sunyi malam  berdoa  bercucuran air mata untuk engkau menjadi negeri subur makmur, disambut ramai malaikat di langit


Simpan sejenak sedihmu Indonesiaku

Lupakan sejenak perihmu. Aku tahu kibaran bendara akan mengingatkanmu pada anak bangsa yang masih memakai kain lusuh di hari kemerdekaanmu. Pekikan merdeka mengingatkanmu pada mereka yang  menjerit terjerat rentenir bertahun tahun tak punya jalan keluar.  Lagu lagu perjuangan mengingatkan mu pada nyanyain lirih anak anak yang bermain di kolong kolong jembatan.


Optimislah Indonesiaku

Walau kau tahu ada yang sangat suka saling serang sesama anak bangsa. Optimislah Indonesiaku masih lebih banyak orang yang bersedia bersabar dalam perbedaan dibanding anak bangsa yang senang cakar cakaran.  Lihatlah mereka yang sabar walau hatinya sudah luka, hargadirinya direnggut tapi masih tetap bersabar untuk engkau tetap ada


Percayalah Indonesiaku

Akan Lebih banyak yang cinta dari yang pura pura cinta, negeri ini akan terus melahirkan para pejuang melawan mereka yang sedang sibuk  mencuri harta pusaka, lebih banyak yang rindu bersatu daripada yang senang saling gunjing dan peperangan.


Indonesiaku

Hari ini, aku tidak akan mengumpat, menyindir, dan mengungkap segala bentuk kemunafikan. Mari  abaikan mereka yang sering memujamu dengan cinta palsu. Berkibarlah menutup luka.    Untuk hari ini saja mari kita bahagia, untuk mereka para pejuang kehidupan pahlawan bangsa.


Indonesiaku,

Banyak yang ingin aku katakan padamu, tentang rahasia, tapi itu akan membuatmu lebih sedih, kita syukuri saja hari ini, dengan harapan dan doa, semoga semua luka akan sirna, dan setiap cinta menjalar jalan mengalahkan benci.


Tangguhlah Indonesia, Tumbuhlah dengan sepenuh cinta

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.