2 tahun yang lalu
Oleh: Subandoyo

KOLABORASI DESA DENGAN GURU MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS (Bag 2)


Yang perlu dibangun itu manusia di desa. Manusia lebih penting dari sekedear bangunan fisik desa. Hanya dengan manusia yang keren, bersatu, saling bantu desa akan keren. Membangun  jalan lingkungan  sebagus apapun akan rusak, tapi investasi manusia akan terus tahan lama sampai waktu yang lama, melahirkan manusia manusia sukses yang akan bermanfaat bagi desa.

Nah bagaimana kalau perangkat desa belum ada minat kolaborasi? Gak masalah! Tinggal diyakinkan dengan cara yang baik. Mungkin karena banyak orang belum terbayang apa sih manfaat kolaborasi, bagaimana caranya, seperti apa tahapannya, dan bagaimana semua itu dikelola secara partisipatif?

Untuk anda warga desa, atau tokoh desa yang ingin mengajak desa untuk berkolaborasi, Ini beberapa tips  praktis yang berpeluang besar untuk dapat  dipraktekan:

1.       Jangan dimulai dengan ngobrol masalah kinerja aparatur

Desa anda mungkin tidak ideal, kepala desa mungkin mengeluarkan banyak uang selama masa kampanye, pendidikan kepala desa  mungkin tidak tinggi dan tidak mempunyai cara pandang out of the box.  Gak masalah, karena siapapun kepala desa anda, ia akan selalu mempunyai sisi baik sisi idealisme dan sisi sayang kepada warga sendiri. Mengobrolkan apalagi mengkritiknya hanya akan membuat suasana menjadi disharmoni.

Percayalah, ketika kita fokus pada masalah, kita tidak dapat menemukan idea perbaikan masyarakat, fokus saja pada idea. Adapun hal hal lain biarkan orang lain yang mengurus, tidak perlu setiap orang fokus pada masalah anggaran, fokus saja pada program kolaborasi.

Di era ini kadang seperti orang setelah banyak tahu merasa dirinya seperti jaksa, polisi, dan KPK. Sangat senang fokus pada pelanggaran, dan sering  lupa idea perbaikannya.

Ngobrol tentang desa, harus fokus di idea agar tidak terjebak kepada ngerumpi korupsi dana desa,  cerita pemeriksaan inspektorat, data data yang bertumpuk dan administrasi pelaporan keuangan yang bikin pusing.  Waktu terbuang, tapi tidak menghasilkan tindakan.

2.     Kenali Kelompok Pengaruh

Kelompok pengaruh di desa adalah aparat desa, lembaga kemasyarakatan desa (PKK, Posyandu, LPM, MUI desa, Karangtaruna atau tokoh tokoh masyarakat lain yang ada di desa. Ajak juga kalangan anak anak muda yang peduli dengan desa untuk bersatu membuat sebuah gerakan positif di desa, untuk membuat desa belajar.

 

Satukan kelompok pengaruh, makan target pembangunan di desa akan dapat dilaksanakan. Jangan ditentang apalagi diajak debat, bukan tambah dukungan, tapi salah salah gagasan akan diasingkan. Jadi baik baiklah dengan kelompok pengaruh di desa


 

3.       Ajak Mereka pada Gagasan Desa Belajar

Kenalkan manfaat dari gagasan desa belajar bagi warga desa, dan terutama anak anak. Program ini adalah investasi jangka panjang yang akan membuat anak anak di desa menjadi sangat keren. Bahasa Inggris menjadi basis kompetensi persaingan di dunia di masa depan. Warga Indonesia yang keren keren, idea cemerlang, dan punya banyak kelebihan  sering terkendala bahasa jika ingin berkolaborasi dengan warga lain di belahan dunia lain. Banyak peluang bisnis tidak terkelola dengan baik juga gegara bahasa inggris yang hanya bisa Yes dan No…

Apa jadinya persaingan global di era digital ini,  jika kita gagal sekedar untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

Jadi betapa pentingnya bahasa bagi warga desa, termasuk jika  desa mau membuka wisata alam dan budaya dengan segmen unik wisatawan luar negeri, semua hal harus disiapkan berbahasa Inggris.  Kelompok pengaruh perlu diyakinkan bahwa semua hal dapat dipersiapkan secara matang tentang bagaimana caranya berkolaborasi, seperti apa bentuknya.  Meyakinkan bahwa perlu kreatifitas. Perlu cara lebih kreatif agar tidak terjebak pada  kategorisasi penyelenggaraan pemerintahan, pembinaan masyarakat, pemberdayaan masyarakat, dan bidang pembangunan fisik desa.

Gagasan desa belajar itu  dapat dijelaskan secara lebih detail kepada kelompok pengaruh sebagai berikut:

·         Anak anak belajar setiap hari dalam hal ini belajar bahasa Inggris dimana setiap hari ada setor hapalan, setor percakapan, dan setor kegiatan belajar

·         Dibuatkan sistem belajar, atau bisa juga memanfaatkan klipaa.com dimana setiap pembelajar dan guru mempunyai akun klipaa, untuk laporan kegiatan pembelajaran, sebagai catatan semua pelajar yang update laporan pembelajaran di klipaa.com akan otomatis diketahui oleh pelajar lainnya, warga dan juga sehinga siapapun dapat memeriksa, siapa saja anak yang rajin, yang malas, dan faham apa yang dipelajari

·         Menyakinkan bahwa hal ini bisa dilakukan sepanjang dilakukan secara konsisten

4.       Buat Proposal Berikut Angarannya

Proposal harus dibuat agar jelas maksud dan tujuan, prosesnnya, siapa saja yang terlibat, seperti apa persiapan, pelaksanaan dan evaluasinya, dan terakhir berapa anggarannya.  Anggaran bisa diajukan dari sumber dana desa setidaknya untuk keperluan berikut:

·         Penyediaan akses point di lokasi strategis desa dengan dana APBDes

·         Honor guru Bahasa Inggris yang menjadi pamong

·         Honor untuk Relawan Bahasa Inggris yang terlibat

·         Kelengkapan lain (komputer, printer dan koneksi internet)

·         Dana untuk keperluan Gimmick, gimmick bulanan, dan juga pemberian hadiah bagi anak anak dengan berbagai kategori pada saat perayaan 17 Agustus.

Rasanya anggaran 50-200 juta cukup memadai, dengan melihat APBDes saat ini sudah mencapai nilai sampai dengan 1,3- 1,7 M  dan bahkan lebih untuk kabupaten kabupaten yang mempunyai ADD besar serta mempunyai dana bagi hasil besar.

5.       Bahas di Musyawarah Desa

Karena dana desa sekalipun sudah ada ketentuan untuk pemberdayaan itu bukan dana pribadi, maka mekanisme pengaanggarannya harus melalui musyawarah desa.   Kelompok pengaruh harus hadir di Musdes tersebut tapi idealnya sebelum musdes dilaksanakan draft APBDEs untuk keperluan belajar bahasa Inggris di desa sudah disusun.  Diperlukan tim peloby untuk alokasi dana tersebut dan dikawal sampai dengan pelaksanaan musdes.

·         Pastikan hadir ya di musyawarah desa

·         Pastikan gagasan disampaikan kepada warga lain

·         Kalau bisa sekalian dibuat presentasi yang bagus, video yang dishare ke para peserta musdes akan sangat keren

6.       Buat Plan B dengan Sumber Angaran Warga

Sekalipun dianggarkan di APBDes, tapi realitasnya kadang kadang suka ada perubahan kebijakan yang menyebabkan dana yang sudah dialokasikan direalokasi pada kegiatan lain yang mendesak. Hal tersebut sering terjadi pada saat pandemi  covid19 seperti tahun 2020 dan 2021. Dana pembangunan dan pemberdayaan dialihkan untuk penanganan covid. Perlu scenario pendanaan secara partisipatif melibatkan warga dan donatur desa, untuk mengantisipasi sekiranya sumber dana dari desa tidak cair.

 

Menurut hitungan kasar, dengan satu anak Rp. 50.000 per bulan masih memungkinkan untuk mengelola pendidikan ini, termasuk menyediakan jaringan wifi gratis di beberapa akses point untuk pembelajaran.  Lebih jelas, konsultasikan pada penggiat jaringan internet Rt Rw net yang sudah sangat kompeten menghitung alternatif internet murah. 

7.       Lakukan Pendekatan dengan  Guru

Pendekatan dengan guru bahasa inggris baik yang tinggal di desa tersebut maupun tinggal di desa yang berdekatan. Sebenarnya tidak perlu terlalu kaku dengan guru bahasa Inggris, bisa juga bekerjasama dengan alumni Pondok Pesantren Gontor yang sudah sangat familiar dengan percakapan bahasa Inggris. Inisiator program bisa juga kerjasama dengan pengelola kursus, atau dengan alumni alumni kursus bahasa Inggris terkemuka.

 

Mereka adalah para partner yang bisa diajak kerjasama. Adapun untuk di Kabupaten Garut, bisa mengajak English Club Uniga, dimana didalamnya ada Mrs Desy Sebagai penanggung jawab dapat diajak serta sebagai partner yang sangat kompeten.

 8.       Lakukan persiapan Teknis  (pelatihan awal)

Persiapan teknis perlu dilakukan, untuk mempersiapkan tim dan menguji sistem yang sudah disiapkan dalam skala model, atau kalau dalam pertanian harus diujicoba dulu dalam skala demplot sebelum diaplikasikan dalam kebun yang lebih luas.  Penting untuk mengadaptasi sebuah pendekatan merubah srategi menjadi eksekusi. Tekninya dapat dibrowsing di internet,  bisa dibahas dengan pakar atau guru bahasa Inggris yang sudah diajak serta kolaborasi. Teknis yang perlu disiapkan

1.       Kurikulum

2.       Standar kosa kata harian yang harus disetor

3.       Cara memeriksa dan menilai setor hapalan dan latihan

4.       Bahan ajar yang harus ditonton dan dipraktekan secara mandiri oleh siswa

5.       Pembangian kelas / kategori belajar. Dalam hal ini tidak dibedakan oleh klipaa tapi dibedakan dengan penggunaan hastag pada saat pengumpulan tugas

6.       Hal hal lain yang menyangkut teknis pembelajaran dengan kreatifitas dan penyesuaian di sisi lainnya

 9.       Pelaksanaan

Inti dari pelaksaan adalah konsisten menjaga dan melaksanakan rencana dan desain pembelajaran yang sudah disepakati.  Sepanjang itu dilaksanakan dengan benar maka artinya pelaksanaan dapat dikatan berjalan dengan baik.

 10.   Evaluasi

Evaluasi itu memeriksa hasil dari setiap rencana, apakah berjalan dengan baik atau tidak, atau memeriksa kendala kendala yang ada serta idea idea perbaikan untuk segera dipraktekan di sesi berikutnya. Hal hal yang harus dievaluasi antara lain adalah sebagai berikut:

·         Sasaran aktif

·         Sasaran tidak aktif

·         Hal yang berpengaruh pada partisipasi

·         Kendala kendala teknis saat pelaksanaan

·         Masukan masukan dari peserta kegiatan

·         Efektivitas instrumen yang digunakan

·         Biaya

·         Spirit, ketepatan waktu dan antusiasme sumber daya yang terlibat

·         Broadcast kegiatan di dunia media online

 

11.   Beri Mereka Hadiah

Desa belajar harus menjadi spirit bersama, menjadi nilai dan agenda bersama. Anak anak yang terlibat baik usia SD, SLTP, dan SLTA atau bahkan ibu ibu yang terlibat harus diberi hadiah sebagai gimmick agar mereka semangat, kategori hadiah antara lain adalah sebagai berikut:

·         Juara mengarang bahasa Inggris

·         Juara pidato bahasa Inggris

·         Siswa paling rajin bejalar

·         Siswa dengan Motivasi Tertinggi

·         Siswa dengan Hapalan Terbanyak

·         Siswa dengan Pelapalan/pronounciation Terbaik

·         Siswa paling militan

·         Orang tua paling mendukung

·         Siswa paling sering share kegiatan secara online sebagai duta promo desa

 

Hadiah bisa dibagikan per semester dan atau bisa juga puncaknya dibagikan di panggung perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Disaksikan banyak orang, menjadi motivasi bagi anak anak lain yang belum terlibat untuk makin termotivasi. Bisa saja untuk lebih menguatkan pesan dan promo desa, hadiah diberikan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pariwisata atau Oleh Bupati.

 

Sangat memungkinkan, karena hal tersebut masih menjadi terobosan.

 

12.   Lakukan dengan Akuntabel dan  Transparan

Kegiatan ini hanya akan sukses jika seluruh prosesnya dilakukan dengan pertanggungjawaban dan transparan. Untuk itu pos pos anggaran harus sejak awal ditetapkan, agar tidak ada yang menggunakan anggaran yang bukan peruntukannya.   Idealnya pengeluaran dan pendapatan disebar / diupload oleh petugas  secara online, disampaikan kepada warga di klipaa.com pada halaman desa. Dengan demikian setiap warga desa dapat melihat secara jelas untuk apa saja anggaran program ini dibuat.

 

Jika seluruh program dibuat akuntabel dan transparan, alangkah indahnya desa.

Nah sekarang darimana kita mulai? Tentu saja tidak dari diskusi, tapi dari aksi, dan untuk itu anda akan diuji apakah sekedar ahli berdikusi dan menganalisis secara detail tentang potensi desa, atau menjadi bagian dari aktor perubahan nyata yang bisa mengeksekusi.

Selamat mencoba, semoga bisa!

#klipaabercerita

#desabelajar

#desadigital

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.