2 tahun yang lalu
Oleh: Asda

KALAH MENANG DALAM KONTESTASI PILKADES SERENTAK DIKABUPATEN GARUT TAHUN 2021


Perhelatan akbar pesta demokrasi yang dilaksanakan secara serentak di 217 Desa dari 40 Kecamatan di Kabupaten Garut telah usai dilaksanakan dengan baik pada Hari Selasa Tanggal 8 Juni 2021 lalu. Seiring dengan itu, dengan berakhirnya kontestasi pertarungan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak ini, tentunya siapa para pemimpin baru yang akan memimpin desanya, paling tidak untuk 6 tahun ke depan sudah menghasilkan pemimpin-pemimpin baru.


Kita berharap siapapun yang akan memimpin di desa nya ke depan dapat membawa angin sejuk bagi seluruh warga masyarakat di desanya ini, karena pemenang pilkades ini adalah cerminan dari pada keinginan masyarakat desa yang menginginkan kesejahteraan. Dan sangat diharapkan kepada calon kepala desa terpilih dan tidak terpilih untuk bersikap arif dan bijaksana dalam menerima segala keputusan yang akan diputuskan, karena itulah keputusan rakyat yang harus kita terima dengan ikhlas dan lapang dada.


Sebagai satu kontestasi, pertarungan, pertandingan atau apa pun itu namanya pastilah akan berakhir dengan dua kemungkinan, yaitu menang atau kalah. Yang harus diingat, tidak mungkin semuanya menang dan tidak mungkin pula semuanya kalah. Sudah pasti salah satunya akan keluar sebagai pemenang dan yang lainnya harus menelan kekalahan. Maka kunci utama para petarung sejati itu adalah berjiwa besar dan siap menerima kekalahan, karena kalau kemenangan itu semua bisa menerimanya.


Yang paling penting adalah janganlah memaknai kekalahan itu sebagai kegagalan, karena pada hakikatnya kekalahan itu bukanlah kegagalan, tapi kekalahan adalah hikmah dari pada Allah sebagai perintah kepada kita untuk melakukan evaluasi maupun introspeksi diri. Barangkali banyak kesalahan yang telah kita perbuat, atau kita mungkin kurang latihan, sehingga kita harus kembali memperbaiki diri untuk menghadapi pertarungan pada event selanjutnya.


Kekalahan bisa saja berubah menjadi kemenangan, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kapan kekalahan itu akan berubah wujud menjadi kemenangan, tentunya ketika kita sudah bisa memahami bahwa menang dan kalah itu adalah sunnatullah. Maka orang-orang yang sudah menganggap kalah-menang sunnatullah ia akan mengakui kemenangan lawan dan ia pula akan mengakui kekalahan dirinya. Maka hanya orang-orang berjiwa kerdillah yang akan menyembunyikan kesalahannya dan selalu mencari-cari kambing hitam.


Terimalah segala keputusan Allah dengan kesabaran, lapang dada, dan jangan putus asa. Teruslah berjuang, semoga kekalahan yang kita terima hari ini mengandung hikmah yang tidak terkira di sisi Allah Swt, yang apabila kita tahu akan hikmahnya maka justru kita sendiri yang akan mendoakan akan kekalahan kita.


Petiklah pelajaran sebagai bahan untuk melakukan introspeksi, kalau kita mau melihat sejarah dan mau belajar dari pengalaman hidup orang lain, sangat banyak orang-orang di luar sana yang diawal karier dan impiannya pernah mengalami kekalahan, tapi mereka aman-aman saja karena mereka yakin bahwa kekalahan hari ini akan bisa di bayar dengan kemenangan dimasa yang akan datang. Hari ini kita boleh kalah, tapi ke depan kita harus menang, dengan cara segera berbenah untuk memperbaiki diri. Bukalah baju kesombongan dan bersikaplah rendah hati, karena hanya dengan cara-cara itulah para petarung sejati dalam politik dapat kembali meraih kemenangan dan inilah prinsip para petarung sejati.


Jangan biarkan makna kekalahan itu menjadi makna yang sebenar - benarnya karena makna dari kekalahan yang sebenarnya adalah ketika anda tidak mampu bangkit dari kekalahan dan tidak mau melakukan intropeksi diri untuk melanjutkan perjuangan. Perlu disadari bahwa kekalahan dalam berpolitik adalah bentuk dari hukuman rakyat kepada kita karna hakikat kemenangan dalam berpolitik itu adalah belas kasihan rakyat jelata.


Bagi sudara-saudara kita yang hari ini sudah  bisa dipastikan  sebagai pemenang Pilkades 2021 di Kabupaten Garut, janganlah terlalu euforia. Merayakan kemenangan itu adalah sah-sah saja, asal dalam bentuk rasa syukur kepada Allah Swt, karena di hadapan kita akan ada tanggung jawab besar yang harus dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat.

Maka hargailah lawan kita yang sudah kalah karena kita. Mereka pun sudah sama-sama berjuang dengan segala kemampuan, mungkin hari ini kita sebagai pemenang dan bisa saja besok kita akan kalah. Rangkul kembali semua lawan politik yang bersebrangan paham. Ajaklah mereka kembali untuk bersatu membangun Desanya  ke depan, karena ketika lawan sudah menjadi kawan, maka akan menjadi energi yang cukup besar untuk membuat negeri kita menjadi lebih baik.


Ingatlah bahwa kemenangan yang kita dapatkan hari ini pada hakikatnya adalah musibah, karena berbuat adil itu akan menjadi tugas berat seorang pemimpin yang akan memimpin rakyatnya. Jangan sampai kita membohongi rakyat dengan janji-janji kampanye dan melakukan cara-cara jahat untuk menipu rakyat. Dalam satu hadis, Nabi saw bersabda, “Tiada seorang yang diamanati oleh Allah memimpin rakyatnya kemudian ia mati dan ia masih dalam keadaan menipu rakyatnya, melainkan pasti Allah haramkan syurga baginya.” (HR. Bukhari Muslim).


Pentingnya Kejujuran merupakan kunci utama dalam menentukan sukses tidaknya satu rezim pemerintahan desa. Gunakan perilaku dan praktik politik yang bersih untuk memajukan desanya, dan tempatkanlah orang-orang jujur dan bertakwa kepada Allah sebagai “pembisik-pembisik” Anda. Karena seringkali sebuah pemerintahan desa itu bisa hancur berantakan, karena ulah-ulah jahat para pembisik di sekeliling kepala desa.


Yang terpenting adalah sesorang pemimpin yang baru ini, nantinya diharapkan dapat memberi suri teladan yang baik bagi warga masyarakat desanya. Khusus kepada bawahannya sendiri, bukan hanya bisa memberi contoh, melainkan juga membuat kebijakan yang bisa menjadi kebaikan. Sehingga apapun keputusan yang dihasilkan nantinya akan selalu menolong atau berpihak kepada warga masyarakat, bukan justru berpihak kepada kelompok atau golongan tertentu.

Baik buruknya suatu desa kedepan sangat tergantung pada political will seorang pemimpin karna merekalah yang akan bertidak sebagai decision makers atau para pembuat kebijakan yang menentukan kemana arah sesungguhnya yang akan dituju. Visi-misi sudah jelas, mudah-mudahan bukan hanya sebatas selogan dan tulisan, warga masyarakat desa sangat mendambakan Anda untuk mewujudkan visi-misi yang sudah disampaikan menjadi sebuah kenyataan.


Pada akhirnya, mari sama-sama kita lupakan kalah dan menang, yang kalah dituntut untuk bersabar serta kembali berjuang dan yang menang akan menghadapi cobaan besar dalam mengemban amanah. Marilah semua berlapang dada, serta ikhlas menerima kekalahan maupun kemenangan. Tetaplah sejuk walau di tempat yang panas. Tetaplah manis walau harus menelan kepahitan, dan bagi yang menang tetaplah merasa kecil walaupun telah menjadi besar.

 

Dan, inilah saatnya PARA CALON KEPALA DESA YANG TERPILIH  untuk membuktikan
Apakah anda bisa dipercaya atau tidak, atau hanya menjual janji-janji palsu kepada warga masyarakat di desanya sejak masa kampanye ?

Harapan warga masyarakat di desa sangat besar kepada Anda.

Peganglah amanah itu baik-baik, jangan sampai warga masyarakat di desanya yang telah mempercayai Anda untuk memimpin, justru Anda mengecewakan mereka, karena sungguh kekecewaan rakyat itu harus dibayar mahal.

 

@Asda_TheJourney


#Kalah #Menang #Kontestasi #Pilkades #Kabupaten #Garut #2021

1 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.