3 tahun yang lalu
Oleh: Subandoyo

BISNIS DESA WISATA ITU ADALAH BISNIS PAMER DAN EKSIS JUGA BAHAGIA


Banyak kepala desa di daerah potensial wisata, seperti Garut, Sukabumi, Majalengka dan daerah lain saat ini sedang pusing. Ingin mengembangkan wisata tapi banyak kendala.   Mereka sadar akan potensi wisatanya, tapi kebingungan mengembangkan konsep yang unik, sekaligus mereka juga dihadapkan  keterbatasan anggaran dalam APBDes.

Peluang bisnis wisata di era digital sangat besar. Karena wisata itu saat ini telah menjadi bagian dari gaya hidup warga digital.  Permintaan terhadap produk wisata terus tumbuh akseleratif. Lihat saja   permintaanyapun berkembang secara dinamis.

Pebisnis wisata makin bergairah melahirkan spot baru dengan daya tarik, aktivitas, saranna dan aktivitas baru yang makin unik dan kekinian.  Wisata alam, wisata budaya, wisata belanja, wisata pendidikan terus tumbuh.

Di sisi lain, berwisata seperti sebuah candu bagi banyak orang, berkunjung ke satu spot ke spot lain, menikmati alam dan idea juga aktivitas dengan kreatifitas tidak terbatas. Wisata adalah mengunjungi sebuah karya, karya Tuhan dan karya manusia.

Kita menyaksikan Ibu ibu sampai remaja putri juga Bapak bapak dan remaja putra seolah sama saja menyukai Selfie dan wefie di tempat wisata. Bukan saja kuliner yang diburu, tapi mencari sensasi di satu spot ke spot lain, satu obyek ke obyek lain. 

Wisata saat ini menjadi semacam ekpresi mencari  keseruan satu ke seruan lain. Gaya hidup seperti ini telah  menjadi trend warga net. Mereka berwisata untuk berlomba mengisi konten sosial media. Bagi generasi era 4.0 kegiatan berwisata adalah bagian dari eksistensi kehidupan. Dengan pergi ke tempat wisata maka mereka akan terpenuhi kebutuhan untuk terlihat gaul, terlihat bahagia, dan terlihat punya hidup yang menyenangkan!

Ruang pamernya adalah media sosial, ruang pamer murah meriah tapi efektif. Cukup dengan quota internet saja, maka ruang pamer sosial media itu berada sepenuhnya digenggaman.

Maka wisata dan segala pernik, seperti kulinernya menjadi semacam trend global. Bukan lagi seperti kebutuhan tersier, tapi seolah menjadi kebutuhan primer bagi beberapa kalangan.

Tentu saja pemerintah desa menyadari peluang besar ini. Mereka ingin mengembangkan wisata yang dapat menjadi sumber pendapatan asli desa di masa datang, juga ingin desanya terkenal, masyarakatnya bahagia.  

Sayang covid masih melanda negeri ini! Sayang seribu sayang.


Pengembangan desa wisata itu tahun 2021 masih dihadapkan pada tanda tanya besar, di satu sisi oleh pemerintah didorong melalui peraturan menteri desa No 13 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penggunaan Dana Desa Tahun 2021. Di sisi lain pemerintahan desa juga menghadapi masalah minimnya anggaran dana desa, karena banyak porsi wajib diperuntukan untuk penanganan covid. Jika sebelum covid sangat leluasa sekarang sangat terkendala anggaran.

Berdasarkan pengalaman saya mengamati dan melakukan kunjungan ke beberapa desa wisata, ada beberapa tips yang bisa dipraktekan oleh para penggiat wisata desa, atau penggerak dewi (desa wisata)

1.       Menyiapkan orang sebelum menyiapkan sarana. Basis wisata itu bukan air terjun, bukan gunung indah, bukan arus liar, bukan danau indah. Basis yang harus dibangun adalah orang-orang yang penuh kreativitas, penuh dedikasi, mencintai alam dan mau bekerjasama. Inilah yang harus dipersiapkan dulu sebelu membangun sarana prasarana.

2.       Diantara produk wisata seperti atraksi, amenitas, akomodasi, dan aktivitas wisata fokuslah pada aktivitas wisata dengan menekankan pada desain paket wisata yang unik. Aktivitas atau paket paket wisata adalah inti daya tarik, karena idea dan kreativitas ada di aktivitas wisata. Bisa berharaga murah tapi menimbulkan dampak pendapatan yang besar.

3.       Bermimpi boleh tinggi tapi mulai dari apa yang ada, karena wisata pun tumbuh secara bertahap, tidak bisa disulap sekejap masa.

4.       Manfaatkan media sosial  untuk melakukan promo wisata

5.       Kolaborasi dengan anak muda untuk memasarkan wisata, anak anak muda desa diberi gimmick untuk upload potensi desanya sendiri.

6.       Kerjasama dengan agen profesional yang membantu memasarkan paket paket wisata

7.       Jangan terlalu senang dengan banyak kunjungan jika tidak memberikan manfaat bagi warga desa secara berkesinambungan

8.       Terapkan konsep sharing ekonomi dengan para pelaku wisata

9.       Ingin buat masterplan, buat tanpa harus terlalu idealis tetapi harus realistik

Selamat mencoba, semoga pengembangan desa wisatanya menjadi sangat menarik, banyak dikunjungi dan memberi manfaat bagi warga masyarakat.


#klipaabercerita

#desawisata

3 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.