3 tahun yang lalu
Oleh: Subandoyo

DESA DI INDONESIA SUDAH KEREN, HARUSNYA DESAMU JAUH LEBIH KEREN


Saya percaya desa kita semua keren, desamu juga berpotensi untun menjadi keren, inspiratif dan tentu membuat betah.

Desa di Indonesia itu sudah keren, seharusnya makin keren ketika ada dana desa yang nilainya sudah mencapai milyaran rupiah di gelontorkan. Banyak uang artinya banyak kesempatan, banyak program dan banyak idea terbiayai.

Selain  dana desa, aparat juga tidak perlu pusing karena mempunyai penghasilan tetap, dari sumber alokasi dana desa dari kabupaten  untuk operasinalisasi pemerintahan desa.  Di Jawa barat ditambah lagi dengan dana bankeu provinsi, di papua ditambah lagi oleh dana Otsus.  Banyak hal keren bisa terbiayai dengan baik, tinggal fokus pada idea dan kerja membangun.

Kabar baiknya lagi adalah kemajuan teknologi informasi telah cukup merata yang sampai ke pelosok pelosok desa. Hampir tidak ada daerah di perdesaan jawa misalnya yang tidak terhubung dengan sinyal handphone.   Para petani bisa mengecek harga di pasar induk Caringin, Pasar Induk Kramat Jati, Cibitung dan lain lain dari hanphone.

Teknologi membuat informasi terbuka, tidak dikuasai lagi oleh para makelar.

Kalau masih penasaran ingin membuktikan sinyal sudah bagus di banyak daerah,  Ayo datang saja ke pegunungan desa Barudua Malangbong, ke Desa Cisangkal Cihurip Garut, ke Gampong Sapik Aceh Selatan, Ke Biak Utara, atau ke jalan lintas Tegal ke Arah Majenang Cilacap yang melewati pegunungan di daerah Bumiayu Brebes. Semuanya sudah terkoneksi sinyal hape dengan baik, juga internetnya.  Saya pernah juga ke Pulau Bawean pulau kecil di tengah laut jawa, kondisi sinyal handphone sudah baik.

Khusus di Kabupaten Garut, tahun 2021 ini dipastikan seluruh kantor desa, di pedalaman sekalipun terkoneksi internet. jadi di masa depan tidak ada lagi masalah koneksitas informasi, tinggal memanfaatkan koneksitas informasi itu untuk kesejahteraan bersama.

Biar lebih keren kita perlu memanfaatkan teknologi informasi untuk kemajuan bersama. Kalau hanya untuk update status di media sosial, chat, apalagi gosip politik dan medegarkan berita hoax, teknologi tidak berguna. Kita bisa memanfaatkan teknologi untuk mengelola data ketahanan pangan, untuk memastikan semua warga tidak ada yang lapar tanpa diketahui secara cepat. Teknologi juga bisa kita manfaatkan untuk memantau perkembangan pendidikan anak-anak agar lebih keren, tidak mesti gabung sama aplikasi sekelas ruangguru, atau zenius tetapi kita bisa kembangkan sendiri dengan kreatifitas guru guru yang ada di desa.

Jadi teknologi informasi di desa perlu kita desain agar bermanfaat, perlu dipikirkan, dirancang,dikembangkan dan dikelola secara baik.   Tidak mudah untuk mengelola informasi desa dengan baik, tapi itu jalan yang paling masuk akal  mengelola desa.  Bukan hanya Gubernur Jawa Barat yang perlu semacam command centre dan pusat data, tapi juga para kades dan warga masyarakat perlu dashboard perkembangan desanya yang dikelola harian.

Tim klipaa menyebutnya sebagai desa kolaboratif, desa keren dimana setiap warganya diwadahi untuk berkolaboratif secara digital dalam mengelola sumber daya informasi, karena pepatah barangsiapa menguasai informasi makan akan menguasai dunia, demikian pun desa. Barangsiapa menguasai informasi desa, dia akan punya akses lebih besar pada pemberdayaan desa. 

Kita perlu mengakhiri desa dengan banyak organ dan lembaga kemasyarakatan desa tapi kurang punya gagaan perbaikan. Kita perlu menyambut era baru, era kolaborasi. Kolaborasi membangun desa dengan platform pemberdayaan yang dibangun bersama.  Ketika setiap rumah terhubung dengan sistem informasi, maka desa belajar, desa tanpa kelaparan, desa dengan layanan sangat mudah, dan desa madani dimana setiap orangnya sangat dihargai, sudah di depan mata.

Yuks yang punya idea kreatif membangun desa, ditunggu tulisannya di klipaa cukup dengan daftar di sini https://klipaa.com/register lalu tuliskan idea keren anda, membangun desa kolaboratif.

Tunggu apalagi.. saatnya keren itu dimulai dari kita sendiri.

1 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.