3 tahun yang lalu
Oleh: Subandoyo

APAKAH DESA ANDA TAMPAK SEHAT PADAHAL SAKIT? AYO BAWA KE RUMAH SAKIT


Banyak desa sebenarnya sakit tapi tidak sadar bahwa desanya sakit.  Contohnya adalah desa yang mendapatkan penghargaan sebagai desa  juara lomba desa tetapi lingkungannya rusak (banjir karena gundul), serta warganya banyak kena rentenir. Di sisi lain ada desa yang masalahnya sudah kronik, penyakit menahun, saking menahunnya sudah tidak tahu lagi apa sakitnya, dan tidak faham bagaimana cara megobatinya, desa serasa zomby, bergerak tanpa ruh, tanpa etika, tanpa rasa.

Desa adalah organ, karena itu disebut organisasi. Sebagaimana organ kita. Jantung, paru paru, ginjal, otak, mulut hidung, semuanya mempunyai tugas dan fungsi yang jelas.

Mari kita belajar pada  jantung yang bertugas sangat jelas, mengalirkan darah dan oksigen ke seluruh tubuh.  Darah mengunjungi setiap sel di tubuh kita secara periodik. Sehingga kalau kita ingin tahu kesehatan tubuh kita, periksa saja darahnya. Darah ketemu otak akan membawa informasi penting tentang otak, darah ketemu usus akan membawa info tentang usus, darah ketemu dengan paru-paru juga sama, membawa info tentang seberapa sehat paru paru kita.   Demikian juga dengan paru-paru sang penangkap oksigen sumber energi, ginjal sang menyaring, otak sang pengatur, mulut sebagai pintu berbagai asupan gizi dan energi, hidung sebagai gerbang utama udara, dilengkapi dengan aneka sensor bau yang canggih.

Betapa kerennya, sistem otomatisasi sudah berjalan by sistem super canggih dalam setiap organ dan sistem organ kita.

Pengibaratan organ itu penting, untuk mengukur apakah desa kita sehat atau sakit.  Desa yang sehat adalah desa yang yang bisa melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.  Tugas desa itu  pada dasarnya ada melayani  dan memberdayakan potensi warga. Kita masih menggunakan kata memberdayakan. Mungkin dalam pelaksanaan yang disebut pemberdayaan itu adalah mengkolaborasi, memfasilitasi, memotivasi, mendidik, melatih, desiminasi, sosialisasi, penyuluhan dan lain-lain.  Mengapa diberdayakan, agar mandiri, agar sejahtera, agar partisipatif, agar kerjasama dan agar mencintai lingkungannya.  

Hal yang simpel tentang tugas desa menjadi agak kompleks, kalau kita mengambil referensi PP Nomor 84 Tahun 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA. Dalam pasal 6 disebutkan bahwa (1) Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa yang memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

(2) Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Desa memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

a)  menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja Pemerintahan, penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, melakukan upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah.

b) melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan, kesehatan.

c) pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.

d) pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.

e) menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan lembaga lainnya

 

Ini dia masalahnya, kita susah melihat sehat atau sakitnya desa, karena dari sisi aturan saja terlihat masih sangat  tumpang tindih kurang jelas sehingga  membingungkan.  Coba perhatikan redaksi tugas dan redaksi fungsi, aturan ini masih kesulitan membedakan mana tugas dan mana fungsi.  Masalah lain adalah juga belum bisa membedakan mana  tugas dan fungsi pemberdayaan dan  apa bedanya dengan tugas dan fungsi pembinaan. Makin dibaca makin mengherankan.

Untuk tidak bingung mari kita buat lebih sederhana, bahwa tugas kepala desa adalah melayani adaministrasi  secara cepat dan tepat, juga mudah. Melaksanakan pembangunan secara jujur, transparan, sesuai prioritas dan partisipasi. Membina tertib sosial, etik, budaya. Dan memberdayakan warga agar mandiri, tidak tergantung, dan sejahtera. Mengkolaborasikan stakeholders, dan satu lagi yang belum secara tegas adalah menjaga lingkungan desa, agar tidak gundul, tidak banjir, tidak banyak sampah.

Dengan uraian tugas sederhana itu maka mari kita lihat dan ukur seberapa sehat desa anda, bisa diukur dengan menjawab pertanyaan berikut:

1.       Apakah pelayanan administrasi di desa anda sudah sangat cepat dan mudah juga tepat, bisa semudah isi kuota pulsa?

2.       Apakah pembangunan sudah sesuai prioritas, bangunannya tahan lama, dan dilaksanakan dengan jujur dan transparan?

3.       Apakah program desa dapat mengatasi pengangguran, meningkatkan pendapatan, membuat orang-orang jauh lebih punya kompetensi, dan produktivitas warga dan sumber daya meningkat?

4.       Apakah tertib sosial meningkat, etik warga desa makin baik, kesadaran buang sampah meningkat, kesadaran menjaga hutan dan sungai makin baik?

5.       Apakah modal sosial, dan kolaborasi berjalan dengan baik?

Jika jawabannya semua oke, selamat desa anda sangat sehat.  Nah jika skor jawaban pertanyaan tersebut tidak memuaskan, maka desa anda sakit, harus segera diobati, karena setiap sakit itu merusak.  Tapi setidaknya anda beruntung menyadari bahwa desa anda sakit, yang paling parah adalah desa sakit tapi merasa sehat. Itulah desa kronik sakitnya.  Desa kronik itu secara kasat mata bisa jadi desa juara, bangunannya tampak mulus dan megah, dan sering dikunjungi pejabat.  Tapi warganya banyak yang terlilit rentenir, kepala desanya tidak dipercaya, warganya tidak tambah sejahtera, dan sosial capital yang menukik tajam.

 #klipaabercerita

Catatan: tulisan ini adalah opini pribadi penulis, bagi anda yang punya opini berbeda, silahkan tulis di klipaa.com. caranya mudah tinggal mendaptar, mengisi identitas desa dan lalu membuat story, story anda akan otomatis disimpan di web desa anda, mari kitu tulis hal baik baik, tanpa mendeskreditkan, cukup menganalisis dan menunjukkan jalan lebih terang!

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.