3 tahun yang lalu
Oleh: Ani Marlina

STRATEGI PEMBELAJARAN DARING MELALUI klipaa.com

STRATEGI PEMBELAJARAN DARING MELALUI klipaa.com


Tidak pernah terjadi dalam sejarah pembelajaran, pelajar/mahasiswa sangat rindu sekolah dan kuliah  baik pembelajaran secara formal, informal maupun non formal sekalipun, setelah berlama-lama belajar daring. Pengajar, dan bahkan kantin dan selasar sekolah dan kampus menjadi sering dirindukan.  Beda dengan kondisi normal, yang membuat liburan selalu memberikan kebahagiaan.  Ternyata setelah libur terlalu lama di rumah, terjadi kejenuhan yang luar biasa ketika belajar daring terus dilakukan tanpa diketahui batasnya, dan ingin segera belajar tatap muka.  Pelajar/mahasiswa yang paling malas sekolah dan kuliah sekalipun saat ini rindu belajar tatap muka. Tapi apa daya setelah pemerintah membuka opsi mengijinkan beberapa zona boleh tatap muka di zona hijau dan zona kuning pandemi covid-19, ekskalasi penyebaran covid meningkat sehingga beberapa pemerintah daerah kembali mengundurkan kembali pembelajaran tatap muka. 

Tak ada satu orang ahli masa depan yang bisa meramal pandemi datang begitu tiba-tiba di awal 2020. Kehidupanpun berubah cepat, termasuk dalam kehidupan  sekolah dan kampus. Kementerian Pendidikan mengeluarkan kebijakan daring sebagaimana dikutip dari website resmi Kemendikbud, Menteri memberikan arahan: Guru dan Dosen di wilayah terdampak Covid-19 sebaiknya tidak pergi ke sekolah atau kampus sementara waktu ini. Saya mendengar banyak tenaga pengajar yang masih beraktivitas normal. Saya tekankan, aktivitas bekerja, Mengajar di sekolah atau memberi kuliah bisa tetap dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi. Hal tersebut sejalan dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah. Disebutkan bahwa ASN yang berada di lingkungan instansi pemerintah dapat menjalankan tugas kedinasan dengan bekerja di rumah/tempat tinggal. Dalam edaran tersebut juga dijelaskan bahwa Pejabat Pembina Kepegawaian bertanggung jawab dalam menyediakan ketentuan pelaksanaan dan pengawasan bekerja dari rumah/tempat tinggal. Mendikbud mengajak semua pihak bergotong royong menghadirkan solusi atas kendala-kendala yang mungkin timbul seiring perubahan pola di satuan pendidikan. Sebagaimana disampaikan sebelumnya melalui Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020, Menteri Meminta Pemerintah Daerah dan Pimpinan Perpengajaran Tinggi memastikan bahwa bekerja dari rumah tidak memengaruhi ukuran penilaian kinerja maupun sistem insentif yang diterima pendidik maupun tenaga kependidikan. Suka tidak suka, siap tidak siap pendidikan Indonesia secara masif melakukan pembelajaran daring. Pemerintah tidak mengambil resiko lembaga pendidikan menjadi cluster penyebaran covid, karena pembelajaran tatap muka akan sangat rentan interaksi yang menyebabkan penyebaran. Sayangnya, tidak semua institusi, pengajar dan pelajar/mahasiswa siap dengan pembelajaran daring yang bermutu. Daring hanya dipahami sebagai cara mengajar online menggunakan aplikasi zoom google meet dan sejenisnya. Daring sering dilaksanakan sekedar merubah dari cara menerangkan pada saat tatap muka menjadi daring yang dilaksanakan persis seperti menerangkan materi di kelas, hanya saja menggunakan aplikasi, baik dalam bentuk komunikasi chat, video ataupun voice record. Dengan pemahaman dan praktek seperti itu maka daring akan menjadi sangat menjemukan bagi pelajar/mahasiswa dan bahkan bagi pengajarnya sendiri.

Berbagai karakteristik dan keunggulan daring belum sepenuhnya dipahami oleh sebagian pengajar, bahwa daring mempunyai karakter yang berbeda dengan tatap muka sehingga metode pengajaran dan cara mengeloa kelasnya berbeda pula. Daring perlu memperbanyak kemandirian pelajar/mahasiswa, karena mereka mempunyai akses secara luas, waktu lebih banyak untuk belajar dari banyak sumber belajar di internet. Daring itu adalah budaya baru, yang menuntut pendekatan baru, metode baru,  yang lebih mengoptimasi sumber-sumber internet dan mengoptimasi fitur-fitur online untuk pengelolaan proses pendidikan dan pembelajaran.

Namun demikian perubahan kondisi dari luring ke daring telah memberikan manfaat langsung kepada pelaku pendidikan. Banyak pengajar yang tadinya tidak aware dengan pembelajaran online mengalami akselerasi dalam proses penguasaan daring, pengajar yang sudah berusia tidak muda lagi pun menguasai berbagai aplikasi yang menunjang pembelajaran daring. Mereka menjadi semakin mengenal dunia online karena merupakan tuntutan keadaan.

Tuntutan pembelajaran daring saat ini adalah mengembangkan sebuah pendekatan yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran daring. Pendekatan tersebut harus mampu mengatasi  keterbatasan interaksi antara pelajar/mahasiswa dengan pengajar secara online. Pada pembelajaran tatap muka, pengajar bisa melihat secara detail ekspresi, kesiapan pembelajaran, menciptakan suasana yang menyenangkan membuat kuis-kuis dengan games spontan, dan dapat sekaligus memperhatikan respon dan antusiasme pelajar/mahasiswa dengan sekali pandangan mata. Tatap muka dapat mempertahankan  fokus pada pembelajaran, sedangkan pembelajaran  daring, perlu pendekatan dan pengelolaan khusus agar pada saat kuliah, pelajar/mahasiswa antusias dan fokus. Tanpa pendekatan dan metode yang tepat bisa saja pembelajaran daring dilaksanakna sekedarnya saja, asal bisa absen sehingga  bisa saja pelajar/mahasiswa mendengarkan kuliah di laptop sambil main games di handphone, atau sambil makan, atau aktivitas lain yang mengurangi konsentrasi pembelajaran.

Pengajar dan pengajar dewasa ini dihadapkan pada tantangan untuk tetap menghadirkan  suasana pembelajaran yang optimal sekalipun harus daring, pembelajaran tetap harus membangun energi positif sekalipun tidak tatap muka langsung. Di sisi lain pelajar/mahasiswa juga yang sudah berada pada level jenuh karena terus menerus daring perlu dibangkitkan semangatnya. Mereka saat ini memerlukan berbagai terobosan dan kreatifitas untuk meningkatkan semangat belajar di tengah keterbatasan proses pembelajaran saat ini.

Perlu upaya keluar dari masalah keterbatasan ekspresi dan tindakan dalam pembelajaran daring dengan pembuatan desain pembelajaran online yang lebih memacu semangat pembelajaran. Cara-cara lama sekedar menyampaikan materi via video conference cukup membuat pelajar/mahasiswa jenuh, apalagi interaksi dalam dunia online sangat terbatas. Gestur, kontak mata, respon cepat, spontanitas memperhatikan satu demi satu pelajar/mahasiswa relatif susah dilaksanakan. 

2 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.