Pembelajaran saat pandemi memang tak semudah yang kita bayangkan, bagaimana tidak dalam kurun waktu yang bersamaan kita dihadapkan dalam situasi yang tidak begitu menguntungkan bagi kita sebagai tenaga pendidik untuk melewatinya.
Pembelajaran yang layaknya dilakukan disekolah dengan bertatap muka langsung atau Face to Face , tapi karna pandemi covid 19 yang tidak membolehkan kita untuk berkerumun baik itu dikelas di pusat pembelanjaan taupun tempat ibadah harus diakali dengan daring atau pembelajaran online,
Bagi mereka yang melek teknologi mungkin hal tersebur tidaklah sulit namun bagi sebagian mereka yang gagap teknologi hal tersebut menjadi kekhawatiran tersendiri.
Matematika merupakan dasar dari segala ilmu pengetahuan, merupakan ilmu yang berikaitan dengan konsep-konsep abstrak, oleh karena itu penyajian materi matematika dalam pembelajaran sering dikaitkan dengan kehidupan sehari hari dengan tujuan agar siswa mampu menemukan konsep dan mengembangkan kemampuan matematikanya berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa. Materi matematika dan keterampilan berpikir kritis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, karena materi matematika dipahami melalui berpikir kritis dan begitu juga sebaliknya berpikir kritis dilatih melalui belajar matematika. Menurut (Fardani, 2017) jika siswa telah memiliki sifat berpikir kritis di dalam kehidupannya, maka ia akan memiliki karakter yang sangat kuat dan tidak mudah goyah atau asal ikutan saja dengan perkembangan zaman. Ia akan bisa lebih cerdas menyikapi dan mengambil keputsan bahkan dapat ikut berpartisipasi dalam perubahan zaman tersebut.
1. Menjelaskan situasi yang terjadi saat ini kepada pada anak dan siswa tentang social distancing dan aktivitas di rumah. Berikan pemahaman bahwa anak dan siswa tetap harus belajar di rumah. Berikan pelaskan bahwa belajar di rumah merupakan salah satu bentuk pencegahan penularan virus corona. Tempat ramai seperti sekolah dan juga ruang publik lainnya dapat meningkatkan potensi penularan virus
2. Saling koordinasi secara noline antara orang tua dengan guru dan sekolah. Orang tua harus aktif menanyakan kepada guru mengenai materi yang harus dipelajari anak, metode pembelajaran yang akan digunakan, dan tugas apa saja yang harus dikerjakan oleh siswa. Orang tua juga perlu berkoordinasi aktif dengan pihak sekolah. Bagitu juga guru dan sekolah dengan orang tua harus saling memberitahukan atas perkembangan anak selama belajar di rumah agar guru dapat mengantisipasi langkah pembelajaran selanjutnya dan sekolah memberikan arahan yang tepat dalam melaksanakan proses pembelajaran di era Covid-19
3. Manfaatkan media pembelajaran daring, salah satunya adalah pembelajaran dalam bentuk video yang diupload ke channel Youtobe, banyak sekali video pembelajaran di platform youtobe yang mudah untuk diperhatikan ketika pembelajaran berlangsung, dengan youtobe dosen atau guru bisa siaran langsung di channelnya tetapi dengan syarat harus 1000 subscribers baru bisa siaran langsung, atau guru dan dosen bisa membuat video pembelajaran berbasis animasi kartun atau presentasi matematika ketika mengajar dikelas
4. Suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Kegiatan pembelajaran diselingi dengan aktivitas yang nyaman untuk bekerja dan belajar di rumah. Belajar matematika di rumah sangat membosankan apabila tidak diselingi dengan aktivitas lain yang menyenangkan, yaitu berilah kebebasan dan keleluasaan anak untuk bereksplorasi. Orang tua bisa mengajak anak belajar di ruang keluarga atau pekarangan rumah untuk mendapatkan udara yang terbuka. Sesekali orang tua memberikan hadiah kepada anak apabila sudah menyelesaikan tugas dengan baik.
Silahkan LOGIN untuk berkomentar.