3 tahun yang lalu
Oleh: sintia malenia

Perkembangan ilmu astronomi dari masa ke masa

Astronomi, erat sekali hubungannya dengan perkara keseharian kita. Secara etimologi astronomi berarti "ilmu bintang" adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka. Astronomi merupakan cabang pengetahuan eksakta yang tertua.

Periode 1 (Zaman Purbakala – 1500M)

Perkembangan Astronomi sebenarnya sudah terdeteksi sekitar 1000 SM tepatnya zaman sumeria dan babilonia. Mereka mengamati berbagai keteraturan dan mampu meramalkan gerhana bulan, dan peredaran planet. Bangsa mesir sudah menemukan bahwa satu tahun terdiri dari 365 hari. Akan tetapi, pada zaman sumeria belum menemukan pengetahuannya dalam bentuk gambaran. Gambaran mengenai alam semesta memang ada namun masih bersifat spekulatif belaka. Mereka beranggapan bahwa bumi dan langit berbentuk cakram datar yang saling tumpang tindih.

Ciri-ciri periode Pertama:

Ø  Belum ada penelitian yang sistematis.

Ø  Bersifat spekulatif.

Ø  Pergerakan benda-benda langit dianggap memiliki kekuatan magis.

Ø  Pada periode pertama ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik.

Untuk pengkajian lebih dalam kita akan membahas tokoh – tokoh penting yang sangat berperan dalam perkembangan astronomi pada periode satu ini.


1.      Anaximander (610-546 SM)

Seorang filusuf Yunani yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu Astronomi”. Ia menganggap bentuk Bumi sebagai silinder dan angkasa berputar tiap hari mengelilinginya.


2.      Anaxagoras (500-478 SM)

Mengajarkan bahwa Matahari sebuah batu panas dan bulan tidak memancarkan cahaya sendiri tapi mendapat penerangan dari Matahari. Dia juga menerangkan mengenai Gerhana Matahari.



3.      Aristoteles (348-322 SM)

Ia adalah murid Plato, dan dianggap sebagai bapak filsafat dan ilmuan sepanjang sejarah. Bumi menurutnya adalah pusat jagat raya (geosentris). Sedangkan dilangit (alam semesta bagian atas) terdapat planet-planet, bintang, matahari, dan bulan yang gerak alamiah mereka adalah melingkar sempurna, continue dan tak terbatas.

Periode II (sekitar 1550 – 1800 M)

Perkembangan ilmu astronomi pada periode II terjadi sangat pesat. Banyak sumbangan-sumbangan yang telah diberikan oleh para ahli dalam perkembangan astronomi. Selain itu, pada periode II ini terjadi perubahan sarana pengamatan yaitu dari pengamatan benda langit yang menggunakan mata telanjang menjadi pengamatan yang menggunakan teleskop. Tokoh-tokoh yang berperan penting dalam perkembangan astronomi pada periode II adalah sebagai berikut:


1.      Tycho Brahe (1546-1601)

Ia memberikan sumbangsih bagi perkembangan astronomi luar biasa besarnya. Dia bukan hanya merancang dan membangun instumentasi yang revolusioner, tetapi juga melakukan pengamatan yang berulang-ulang. Sejumlah orbit planet yang bersifat anomali, yang sebelumnya belum pernah tercatat, oleh Thyco kemudian ditampilan secara komplit, tanpa bantuan thyco ini, kepler tidak mungkin bisa menemukan bahwa planet-planet bergerak di dalam orbit berbentuk elips. Ia juga tercatat sebagai astronom pertama yang membuat koreksi terhadap pembiasan oleh atmosfer. Brahe adalah seorang astronom. Selama 20 tahun, ia hanya membuat observasi planet-planet secara sistematis, membuat daftar dari bintang, pengumpulan data Astronomi yang lain hanya dengan ketelitian yang mungkin tanpa teleskop.

Dia mengintroduksikan koordinat Astronomi modern, menentukan deklinasi, tinggi bintang dan sebagainya.

Di Prague, ia menyelesaikan tabel gerak planet dengan bantuan asistennya Johannes Kepler (1571-1630). Setelah kematian Brahe, Kepler menelaah data yang ditinggalkan Brahe dan menemukan bahwa orbit planet tidak sirkular melainkan eliptik. Kepler kemudian mengeluarkan tiga hukum gerak orbit yang dikenal sampai saat ini.


2.      Rene Descartes (1596-1650)

Ia berpendapat bahwa jagat raya tersusun atas materi-matei yang berputar, yang ia sebut vortex. Menurutnya sebuah benda memiliki kecenderungan untuk diam atau bergerak beraturan dalam garis lurus. Akibatnya lintasan alamiah sebuah planet merupakan sebuah garis lurus bukan merupakan lingkaran seperti pendapat Galileo. Sebuah planet tidak akan menyimpang tiba-tiba kecuali ada pengaruh lain yang memaksanya berbelok dari lintasan. Alamiahnya. Inilah tekanan vortex yang menahan sebuah planet dalam lintsan orbitnya. Ia menyatakan bahwa alam semesta secara keseluruhan dibangun oleh materi dan gerak, dari sinilah kemudian Descartes dianggap telah melucuti jagat raya hingga tinggal materi dan gerak.

Periode III (1800M – 1890M)

Pada periode ini diformulasikan konsep-konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik Tokoh-tokoh astronomi pada periode tiga dan kontribusinya dalam perkembangan astronomi adalah:


1.      William Hyde Wollaston

Pada 1802,Ia mencatat keberadaan sejumlah garis-garis gelap dalam spectrum matahari.


2.      Urbain Jean Joseph Leverrier (1811-1877)

Seorang ahli matematika Prancis yang memperhitungkan keberadaan planet Neptunus. Saat memeriksa gerakan Uranus, ia menemukan bahwa gerakannya dipengaruhi oleh sebuah planet tak dikenal. Perhitungan Leverrier memungkinkan penemuan Neptunus oleh Johann Galle.

Periode IV (1890M – Sekarang)

Pada periode ini, Pada akhir abad ke 19 ditemukan beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang disebut Fisika Modern. para ahli astronomi melakukan pengamatan di observatorium dengan menggunakan teleskop untuk mengamati objek langit. Setelah ditemukannya kanal di planet Mars, para ahli astronomi terobsesi untuk meneliti planet mars. Selain itu, pada peiode ini diyakini bahwa ada anggota tata surya ke-9 setelah neptunus. Pada periode ini juga, para ahli astronomi yakin bahwa alam semesta ini tetap. Kemudian terjadi revolusi dalam bidang astronomi yang dilakukan oleh Hubble yang mengatakan bahwa alam semesta ini mengembang dan ditemukannya galaksi lain di luar galaksi kita. Tokoh-tokoh pada periode ini adalah:


1.      Giovanni Schiaparelli (1835-1910)

Seorang ahli astronomi Italia yang pertama kali melaporkan adanya canali di permukaan planet Mars ketika planet tersebut mendekat di tahun 1877. Dalam bahasa italia, canali berarti selat, namun ketika diterjemahkan ke dalam bahasa inggris menjadi terusan atau saluran air, sehingga menimbulkan implikasi adanya bangunan buatan di planet Mars. Selain itu, ia juga menunjukkan bahwa hujan meteor mengikuti garis edar sama seperti komet. Dari sana, ia menduga bahwa hujan meteor sebenarnya adalah puing sebuah komet.

Dari hasil penelitian-penelitian para ilmuwan pada terakhir ini telah ditemukan beberapa planet, terutama setelah munculnya teleskop-teleskop yang serba cangih saat ini sehingga para ilmuwan lebih mudah mencari dan menemukan planet-planet yang baru antaralain :

Varuna, ditemukan tahun 2000, berdiamater sekitar 900 kilometer.

Ixion, ditemukan tahun 2001, lebarnya 1.065 kilometer. Dan sampai saat ini juga planet pluto masih beranggapan bahwa pluto bukanlah sebuah planet melainkan sebuah objek yang bentuknya lebih besar. mereka yang berangapan bahwa pluto adalah tidak sebuah planet tidak menutup kemungkinan sedna pun tidak akan diakui sebagai sebuah planet. dan sedangkan mereka yang beranggapan bahwa planet pluto adalah sebuah planet tidak menutup kemungkinan sedna juga akan disebut dengan planet ke-10 di tatasurya ini apa lagi bila hal yang selama ini telah terbukti bahwa dia memiliki sebuah bulan.

Quaoar, ditemukan tahun 2002, adalah objek dengan diameter sekitar 1.200 kilometer.

Sedna. Menurut ilmuwn dari California Institute of Technology planet ini berdiameter tidak lebih dari 1700 kilo meter dan pertamakali terlihat tanggal 14 November 2003, saat para astronom melakukan pengamatan langit menggunakan teleskop Samuel Oschin 48 inci, milik Observatorium Mount Palomar, California. Astronom-astronom dari Institut Teknologi California, Observatorium Yale, dan Observatorium Gemini, terlibat dalam penemuan tersebut. Sedna berotasi lebih pelan dari pada yang diperkirakan oleh para ilmuan sehingga para ilmuan berpendapat bahwa planet ini mempunyai sebuah satelit. Adapun Sedna sempat dianggap sebagai planet yang ke-10 ditata surya ini.

#IAD11 #IAD_11 #Tugas_IAD11 ##ilmualamiahdasar11


@choyei @animarlina

0 Komentar

Silahkan LOGIN untuk berkomentar.